[Judul Cerita] - The Story Begins

Mungkin pada awalnya bingung juga dengan konsep cerita, mau dilarikan kemana cerita ini. Dan akan jadi apa Genre cerita ini, biarlah tetap mengalir sesuai dengan imajinasi serapers semua. Dan segera catatan, jangan membawa cerita ini sampai menyangkut isu SARA yg mengakibatkan kontroversi pada akhirnya. Misalnya Novel The Da Vinci Code yg agak menyinggung SARA yg mengakibatkan kontroversi di berbagai kalangan.

Hitung-hitung juga untuk pengalaman belajar menulis cerita yang baik. Dan sharing info tentang teknik-teknik menulis.



RULES (Peraturan)
---------------------
- Mari kita cari judul buat cerita ini

- Siapa saja bisa membuat cerita sebanyak [minimal 5 kalimat] , dengan melanjutkan cerita yang sudah ada sebelumnya.

- Thread ini hanya berisi cerita yang terus bersambung dan thread ini hanya berisi cerita yang dibuat confeitoerss semua.

- Dilarang menulis sesuatu yang mengangkat isu SARA

- Dilarang mereply tulisan yg telah ditulis

- Dilarang men-quote tulisan yg telah ditulis

- Dilarang memberikan komentar, jika ingin memberikan komentar bisa di buat topik khusus

- Berusahalah untuk menjadikan cerita ini menjadi cerita yang serius

PROLOG

Sebelumnya tak pernah terpikirkan sama sekali, bahwa saya akan menjadi seperti ini. Semuanya telah hancur karena ulah saya, kerusakan yang saya timbulkan mungkin sudah tidak dapat diperbaiki lagi dalam satu atau dua dekade saja. Dan peristiwa itu tidak akan mungkin dilupakan oleh orang yang pernah menyaksikannya.

Dan saya sekarang hanyalah sebagian dari beberapa orang yang tahu tentang kebenaran itu, kebenaran yang telah lama tertutup oleh kabut pekat.

Semuanya bermula ketika saya berusia 10 tahun. Malam itu, suatu perubahan terjadi pada diri saya. Saya benar-benar tidak dapat mengingat apa yang terjadi malam itu. Yang saya tahu, keesokan paginya saya telah melihat kedua orang tua saya meninggal dengan tragis.

Sejak saat itu aku tinggal bersama pamanku, Sam. Dan aku, biasa dipanggil Zag oleh orang yang mengenal aku dan aku tetap menggunakan nama julukan itu sampai saat ini. Aku sendiri tidak ingin memakai nama asliku dan saya tidak sempat mengetahui siapa saya sebenarnya, karena seorang yang benar-benar mengetahuinya yaitu pamanku Sam telah tiada sebelum menceritakan semuanya kepadaku tentang masa laluku.

Dibawah asuhan paman saya sejak usia 10 tahun, saya mulai merasa berbeda dengan anak-anak yang lainnya.Teman-teman saya memiliki sesosok orang yang menunggu mereka saat pulang sekolah, tetapi saya tidak.Sering mereka bercerita tentang keluarga mereka,dan saya turut mendengarnya.Pikirku, saya juga punya keluarga, tetapi kenapa sesosok orang yang mereka ceritakan dalam keluarga mereka tidak kumiliki dalam keluargaku.Kadang saya bertanya kepada mereka, siapa sebenarnya sesosok orang yang mereka maksud.Namun, saya hanya dijawab dengan hinaan seolah-olah hal itu sudah seharusnya saya ketahui.Dalam benak saya, begitu bodohkah saya sehingga saya sampai tidak tahu adanya kehadiran sesosok orang tersebut?Tetapi memang benar saya tidak tahu akan hal itu.Paman Sam juga sering kutanyai, namun dia kelihatan mau memungkiri untuk menjawab.Hal itu semakin membuat saya penasaran.

Pertanyaan-pertanyaan tanpa jawaban ini tak kunjung bergulir menempati alam pikiranku. Akupun tak tau lagi kepada siapa lagi aku dapat memperoleh jawaban yang kuinginkan.

Ketika mulai melangkah ke dalam masa remajaku, semakin banyak dan semakin bertambah rasa keingintahuanku, baik itu terhadap yang mereka sebut 'keluarga' maupun 'orang tua'. Dua hal yang selalu berusaha aku munculkan setiap kali berbicara dengan Paman Sam.

Rasa ingin tahu ini mencapai puncaknya saat aku berumur 17...

Pernah suatu ketika di sekolahku ada suatu acara inagurasi, sejenis acara perpisahan dimana setiap murid wajib didampingi oleh orang tua mereka masing-masing. Apa lacur, acara tersebut justru semakin membuat saya gundah akan realita dan keberadaan orang tua kandung saya. Namun, itu belum seberapa. Di saat yang lain, pernah dirayakan hari orang tua. Pada saat itu, dunia terasa tidak adil. Rasa sayang dan perhatianku yang ingin kumashyurkan bagi kedua orang tuaku, pupus oleh ruang dan waktu yang memisahkan kami. Jauh di dalam lubuk hatiku, saya merasa seperti terlahir kembali. Yah, namun terlahir dengan keadaan yang telah sadar dan bukan dilahirkan oleh ibuku, yang menurutku dilahirkan secara kebetulan oleh "alam"...

Saya pun beranjak dewasa. Setelah tamat dari bangku sekolah, saya memutuskan untuk tidak melanjutkan studiku ke perguruan tinggi. Saya merasa terbebas dari semuanya. Setelah acara inaugurasi tersebut, saya telah menjadi manusia yang baru. Tidak ada lagi yang akan menanyakan keberadaan orang tuaku. Sekarang saya bekerja di perusahaan paman Sam. Saya bertekad sekarang jugalah saat saya menanyakan kebenaran tentang semuanya. Malam itu ketika saya dan paman Sam pulang dari kerja, saya mulai menanyakan semuanya.

"Sam, saya rasa saya sudah harus mengetahui kebenarannya" tanyaku
"Hmm.. Apa yang ingin kau ketahui?"
"Segalanya!! Bagaimana orang tua saya mati!! Bagaimana banyak kejadian aneh yang menimpa saya!!! Dan saya tahu kamu mengetahui semuanya!!" saya mulai tidak bisa mengendalikan diri... Luapan emosi yang saya simpan selama 7 tahun sampai sekarang tidak dapat lagi saya tutupi. Sam terdiam sejenak kemudian mulai berkata-kata lagi.
"Yah, jika kamu ingin mengetahui semuanya akan saya beritahu. Kamu akan menginjak usia ke-18 bulan depan."
"Jadi?" sergah saya
"Kamu sudah layak mengetahui semuanya. Darimana kamu berasal, siapa sebenarnya dirimu."
"Dari mana saya berasal? Apa maksudmu?"
"Dean dan Susie bukan orang tuamu yang sebenarnya"
"Apa!!??" saya masih tak dapat menerima kenyataan ini, "Jadi di mana orang tuaku sekarang?"
"Kamu tidak mempunyai orang tua" lanjut Sam
"Apa kam.. Awas!! Sam!!!" Tiba-tiba saja entah darimana siluet hitam seorang pria berada di depan kami. Untung saja Sam mengendari mobilnya dengan santai sehingga orang tersebut tidak tertabrak.

Pria itu tepat berada di depan kami. Kemudian saya melihat ekspresi Sam yang tiba-tiba sangat ketakutan. "Zag, cepat lari!!!" teriak Sam.
"Ada apa? Siapa dia?"
"Cepat lari!! Tidak ada lagi yang perlu kamu tanyakan!!" Sam terlihat semakin gemetar.
Tiba-tiba pria itu bergerak maju mendekat dan mengarahkan telapaknya pada kami. "Oh my God! Jangan!!! Jangan !!!" teriak Sam.
Ketika kami ingin keluar dari mobil, pintu sudah tidak bisa dibuka.
"Ada apa ini??" tanyaku heran..

Senyum tipis terlihat di wajah pria itu lalu tiba-tiba "Booommmm"
Kesadaranku hilang. Hal terakhir yang saya tahu, pria itu telah meledakkan mobil kami tanpa menyentuh kami sedikitpun.
Semakin banyak pertanyaan yang terlintas dalam pikiranku. "Apa tujuan pria itu? Bagaimana dia melakukannya? Siapa sebenarnya pria itu?" tapi saya sudah terlanjur masuk ke dalam kegelapan. Tidak sadarkan diri. Tapi saya tahu saya belum meninggalkan dunia ini. Saya tahu saya masih berada di dunia ini, untuk waktu yang masih lama.

Seiring dengan pikiranku berjalan, tiba-tiba saja saya berada di sebuah taman yang luas dan tidak berujung.Dari kejauhan, saya melihat seorang bayi kecil sedang terbaring sendiri dan menangis begitu keras.Dengan rasa kasihan,saya berjalan mendekatinya.Namun, setelah beberapa saat, kenapa saya tidak bisa sampai-sampai?Bayi itu kelihatan begitu dekat,tapi saya tidak bisa mendekatinya? Saat itu saya dilingkupi kebingungan dan saya mencoba untuk berlari menuju bayi tersebut, namun bayi itu tetap tidak dapat kujangkau. Bayi itu terus mengangis seolah-olah dia memanggil Tuhan untuk mencabut nyawanya saja. Saya yang tidak tahan melihat itu semua, berteriak meminta bantuan namun tidak ada yang mendengar.Dengan perasaan yang sangat hancur saya terus berlari dan berlari kepada bayi tersebut dengan harapan saya bisa memeluk bayi tersebut dan memberinya kehangatan, tapi semuanya sia-sia, sampai tiba-tiba saya sendiri tersungkur tak berdaya diatas tanah di taman tak berujung tersebut. Dalam keadaan setengah sadar, saya mendengar langkah kaki yang lembut dan santai.

saya mengangkat kepala saya dan mendapati sesosok pria yang memakai baju warna putih... putih sekali dan di sekitar tubuhnya memancarkan cahaya yang sangat terang dan menyilaukan...

saya menggunakan tangan untuk menutupi mata yang tidak bisa berkompromi dengan silaunya pria tersebut...
siapa dia? di mana saya? siapa bayi tadi?
semua pertanyaan kembali berputar-putar dalam pikiran saya...

sesaat kemudian, saya mendengar pria tersebut berkata, " Zag... "
seketika itu juga saya sadar, dia adalah paman Sam...
saya kenal betul suara itu...
suara yang selama ini telah menemani saya dalam kegelapan-kegelapan yang pekat...

"Paman? Di mana ini? Apa yang terjadi?"
"Zag, maafkan paman yang tidak bisa memenuhi janji untuk memberitahu segalanya tentang dirimu..."
"Apa maksud paman? Mari kita kembali ke rumah dan membicarakan semuanya..."
" Tidak Zag, kamu akan kembali ke rumah sendiri... tidak bersamaku..."
"Tapi kenapa? Mau ke mana paman?"
"Tidak bisa dijelaskan Zag, saya akan pergi jauh... Kamu akan sendiri Zag, paman tidak akan menemanimu lagi... Jika kamu memang ingin mengetahui segalanya, pulanglah... Turunlah ke gudang bawah tanah... Kamu akan menemukan sebuah buku kuno di dalam peti berukiran indah..."
"Tapi..."
"Selamat tinggal, nak..."

Itulah terakhir kali saya melihat paman Sam, paman yang selama ini menjadi satu-satunya harapan saya untuk mengetahui segalanya...

Setelah saat itu, saya terbangun dan menyadari ada sesuatu yang lengket-lengket di kepala saya,dan ternyata honey star dan susu yang tumpah, bergegas saya pergi ke kamar mandi untuk mencucinya.Sesampai di kamar mandi, saya terpaku pada cermin di depan closet,disamping bathtub yang ditutup gorden. Sesaat saya melihat ada sesosok baju putih yang berkilau seperti yang saya lihat sebelumnya melintas menuju bathtub dan terpantul di cermin.Merasa itu adalah paman Sam yang tadi, saya langsung berlari menuju bathtub dan membuka gorden yang terpamapng luas menutupi bathtub itu.Namun ternyata saya hanya menemukan baju bekas paman Sam yang belum dicuci.MElihat itu, saya menjadi sedih dan penasaran dimanakah paman Sam. Sembari memikirkan itu semua, perlahan-lahan saya membuka kancing baju saya satu persatu.

dan hari demi hari saya lewati dengan penuh pertanyaan di benak saya."paman sam, sebenarnya... sebenarnya... apa yang engkau maksudkan itu??mengapa engkau hadir dan pergi begitu saja!" "paman dimana sekarang???" pertanyaan pertanyaan inilah yang setiap hari menghantui saya. kadang saya berpikir mengapa semua ini terjadi pada saya, apakah semua ini akan berakhir? saya bahkan tidak tahu apa gunanya saya dilahirkan tanpa mengetahui apapun tentang masa laluku.

suatu pagi, saat saya terbangun seperti biasa, bangun tanpa tujuan, bangun tanpa harapan. beranjak dari tempat tidur dan masuk ke kamar mandi untuk mencoba memulai hari ini. saya mencoba untuk menyemangati diri sendiri di depan cermin yg tergantung di kamar mandi saya. "zag, kamu harus tetep berjuang! berjuang untuk diri kamu sendiri!" kataku dlm hati yg tak berdaya ini. tiba2 saja, terlintas dalam pikiran saya, "saya mau bekerja. ya... saya mau bekerja lagi". dengan semangat yang entah muncul dari mana, saya bergegas menggapai koran di atas meja di sudut kamar saya dan mencari2 halaman berisi iklan kerja. sejenak, ingatan saya terlempar pada masa lalu saya saat bekerja di tempat paman Sam, tetapi hati saya berusaha menghapus dan melupakan semua kenangan pahit disana. dan saya akan memulai hidup dengan pekerjaan yg baru. pencarian kerja pun dimulai. iklan demi iklan saya baca, lamaran demi lamaran pun saya kirimkan, wawancara demi wawancara saya hadiri. dan... tak ada satu panggilan pun yang berkata "saudara, selamat! anda diterima!".

Kemudian, tiba-tiba muncullah ide Zag untuk membuat sebuah puisi.

...Sedih...

...kadang malam telah berganti hari
dan hari berganti malam
jiwa dan rasa masih saja bergejolak
perasaan terhilang masih menggema

Kadang sunyi mangisi rerumputan malam
Kadang masa indah pudar,
mengikuti tiupan angin
Kadang hati berhasrat
namun jiwa tak mampu
perasaan terhilang masih saja menggema


hari berganti bulan
dan bulan berganti tahun
tahun berganti abad pun
masih saja perasaan terhilang kian menggema
semakin hari semakin keras
sampai kesudahan,semuanya berganti
kembali menjadi malam
untuk selamanya


oleh: Zag (ver.Rimen)



Puisi ini dibacakan dengan perasaan yang sangat dalam sebagai ungkapan sedih dia dan hancur di jalanan seperti seorang pengamen berharap ada yang kasian kepada dia dan memberi sedekah.

Setelah menuliskan seluruh isi hatinya pada puisi tersebut zag merasakan kepenatan yang luar biasa diangkat darinya....lelah....dia kelelahan.....dan tertidur di atas meja.....

Pukul 2 pagi ia terbangun....suara itu terus terngiang di kepalanya....zag....ZAG.....ZAG.......Ia tau ada yang harus ia lakukan.
Tapi ia tidak dapat mengingatnya....sesuatu yang penting. Ia berusaha mengingatnya...namun....

Tiba - tiba seperti ada yang lewat di kepalanya...
TESALONIKA 5 5 6 7...
TESALONIKA 5 5 6 7...
TESALONIKA 5 5 6 7...

rangkaian kata dan angka tersebut terus menerus hinggap di kepalanya...
seperti terkorek dari alam bawah sadarnya...
Dia tidak tahu apa artinya rangkaian kata dan angka itu, tapi dia yakin itu pasti berhubungan dengan masa lalunya...
Tapi apa itu??
Harus darimana dia memulai??

Tiba-tiba dia teringat buku yang dikatakan oleh paman Sam...
Buku yang disimpan di gudang bawah tanah...
Kemudian, dia segera bergegas menuju ke gudang dan mencari buku tersebut...
Dia tidak tahu buku apa yang dia cari. Yang dia tahu, dia harus mencari sebuah "buku"...

Sesampainya di ruang bawah tanah yang adalah gudang yang belum pernah dia masuki sebelumnya, dia membongkar semua barang-barang usang dan kotor dan dengan bengis mencari sebuah buku yang tidak ada bayanagan pasti tentang buku apa dan bagaimana bentuknya. Sesaat dia terpana pada sebuah benda yang terasa tidak asing bagi dia. Sebuah cermin klasik yang dulu tergantung di kamar Paman Sam dimana dia sering berkaca di depan cermin itu. Cermin itu masih dalam keadaan yang sangat utuh dan indah. Cermin itu tidak tergores sedikitpun walaupun berada di sekitar barang2 usang. Kemudian pandangan Zag tiba2 tertuju kepada sebuah batu yang berada di tengah bingkai cermin bagian atas. Dengan rasa penasaran pada keindahan batu itu, dia mengamati dengan serius dan menemukan ada ukiran tulisan diatasnya. Tulisan itu berbentuk indah, namun ia tidak mengerti apa arti dari tulisan itu. Batu itu bertuliskan, " the nymph will soon soar and ceased as the truth was spoken out".

Dengan kebingungan dia meletakkan kembali cermin itu dan mencari buku yang harus dia temukan sebelum hari mulai gelap.

KEringatan bercucuran, hari mulai senja dan tenaga mulai melemah, namun buku itu tak kunjung juga ketemu.Tiba-tiba cermin yang dibiarkan tadi bersinar terang, seolah-olah ada seorang malaikat dalamnya yang memantulkan cahaya sucinya.Dengan melihat cahaya itu dia dibawa kembali kealam maya seperti waktu dulu.Namun, kali ini, dia dibawa ke suatu tempat yang terlihat begitu berantakkan dengan buku-buku yang tersusun rapi di tengah-tengah tempat itu. Buku-buku itu kelihatan begitu tua dan tidak terurus,namun masih tetap tersusun begitu rapi. Seiring merasa heran, dia mendekati buku-buku itu dan tiba-tiba buku ynag terletak paling atas terbuka. Zag mendekati dan melihat sesuatu didalam buku tersebut. TErnyata buku tersebut berisi tulisan. Tulisna itu terukir dengan indah dan dia merasa pernah melihat buku itu. Zag membuka halaman baru, dan dia menemukan huruf "A" dan disamping kata tersebut tertulis kata "APple". Setelah sekian lama dia berpikir, apa makna dari tulisan ini, dia tiba-tiba mendengar suatu suara dalam pikirannya "A-Apple"...Maka teringatlah dia bahwa dia pernah dibacakan buku tersebut pada wktu kecil. Air mata mengalir di pipinya saat ia mendengar suara tadi dan itu adalah suara Paman Sam yang sudah sangat dia rindukan.

Buku tersebut diexplorasi dan hanyalah berisi huruf A-Z dengan contoh katanya. Kemudian buku tersebut dia pindahkan ke samping dan buku kedua terpampang. Dia membuka buku itu, dan buku itu ternyata berisi semua tulisan-tulisan yang compang-camping yang berupa huruf A-Z tadi ,namun seolah-olah ditulis oleh seorang anak kecil. KEmudian terdengar kembali suara Paman Sam, " Ayo, cepat tulis!". Suasana saat itu terasa begitu hangat dan terasa sangat nyata. Tak lama kemudian, dia membuka buku ketiga yang terletak dibawah buku kedua.

NAmun, ada yang aneh dengan buku ketiga ini. Buku ini tidak berisi huruf2 seperti buku2 sebelumnya. Dia mencoba membuka buku tersebut , dan dia menemukan..

tulisan paman sam.... Ternyata buku itu adalah buku harian paman Sam beserta sahabat2ny....

Kubaca halaman demi halaman... Smuany hanya cerita masa2 indah yang paman sam lewati bersama sahabat2ny......

saya merasa letih setelah membaca..... dan kemudian selembar foto muncul di depan saya.... saya mengangkat foto dan melihatny dengan jelas.... dan ternyata.....

Foto itu adalah seorang wanita yang sedang ngakak di kelas.

"Ga penting ah....", lalu kuberalih ke buku ke-5.

Buku ini tidaklah spesial layaknya sebuah ensiklopedi. Tiba2 angin berhembus. Ssiutttttt.........

Terbukalah sebuah halaman yg berisi catatan kecil Paman Sam "Medan 1989" beserta angka "26080835". Tiba2 kepala saya sakit dan pusing karena memikirkan apa arti tulisan itu. Saya jatuh pingsan lagi.....

Beberapa saat setelah itu, saya sadar kemabli dan mendapati saya berada di dalam tempat berkabut putih tebal.Berlari mencari jalan keluar, tapi kelihatannya sia-sia saja..Tiba2 saya terdengar suara orang tertawa yang sangat agresif. Akkh..Jantung saya berdegup keras, merasa penasaran siapa yang tertawa sengan begitu ngeri. selain itu, suara tertawa itu kedengaran begitu familiar ditelinga saya. Siapakah gerangan disana yang menertawakan saya..??

Tiba-tiba muncul seorang wanita yang bertubuh tidak terlalu tinggi dengan rambut sebahu dan mata bulat dengan tubuhnya yang langsing. Wanita itu semakin lama menjadi dekat dan tiba-tiba berada di depan saya. Saya berjalan mundur beberapa langkah untuk bersiaga terhadap sesuatu yang mungkin terjadi. Wanita itu kelihatan sangat bengis dan sangat mengerikan. Dengan tangan kanannya memegang cambuk dan tangan kirinya memegang lilin. "Bukankah ini seperti fetish",pikirku. Hati saya berteriak,"Cepat lari..!! Dia akan membunuhmu!!". Tapi rasa penasaran akan siapakah wanita ini membuat saya membisukan suara hati tadi dan mencoba mendekati wanita tersebut..Tiab-tiba, "Cetaaarrrrr...!!"."Wah, omg..!!". Setelah itu dia tertawa dengan sangat ngeri dan sangat agresif. Niatku untuk mengetahui siapakah wanita ini menjadi ciut, dan saya larii...

Suatu hari, sewaktu saya pergi keluar, tiba-tiba, muncul sebuah mobil dan aku tertabrak.Mati. Tak berdaya. MAka hilanglah sudah kisah hidupku selanjutnya.Tak ada lagi yang bisa melanjutkan pencarianku selama ini. Tak akan ada lagi yang bisa menyingkapkan jawaban atas kisah hidupku selama ini.Oh, haruskah saya menyesal? HAruskah saya tetap hidup? Aku tak sanggup.TAk ada lagi yang peduli. Biarlah kisah ini selesai sampai disini.Tak ada gunanya lagi melihat lebih jauh. Tak ada yang mau peduli.Hampa dan kosong. Tak berarti. Tak berguna. Lebih baik berakhir.


THE END (PART 1)

Males baca... Tolong di Summary kan donk!