Confeito Board
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.



 
HomeHome  PortalPortal  GalleryGallery  SearchSearch  Latest imagesLatest images  RegisterRegister  Log inLog in  
Log in
Username:
Password:
Log in automatically: 
:: I forgot my password
Latest topics
» Film Horror
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeTue Feb 15, 2011 5:14 pm by thebiest

» DoTA Allstars
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeSun Sep 19, 2010 8:15 pm by GondarLoverz

» Absensi
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeWed Jul 07, 2010 7:37 am by Rimen_Chen

» Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeFri Jun 04, 2010 11:19 am by vera

» HOT Fakta atau Gossip
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeFri Jun 04, 2010 11:08 am by vera

» loe lagi seneng lagu apa sekarang??
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeFri Jun 04, 2010 11:03 am by vera

» Saran n Kritik
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeFri Jun 04, 2010 11:02 am by vera

» Dear Confeito
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeFri Jun 04, 2010 11:01 am by vera

» Kumpulan cerita2 seputar conpetto (KuCerSeCon)
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeSat Mar 13, 2010 6:57 am by Rimen_Chen

Poll
Masih pada hidup kagak ?
Masih
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Vote_lcap92%Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Vote_rcap
 92% [ 11 ]
Kagak
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Vote_lcap8%Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Vote_rcap
 8% [ 1 ]
Total Votes : 12
Top posters
Johdy
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Vote_lcapKumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Voting_barKumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Vote_rcap 
Rimen_Chen
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Vote_lcapKumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Voting_barKumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Vote_rcap 
fishball
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Vote_lcapKumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Voting_barKumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Vote_rcap 
zagayo
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Vote_lcapKumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Voting_barKumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Vote_rcap 
vera
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Vote_lcapKumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Voting_barKumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Vote_rcap 
ep_petrus
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Vote_lcapKumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Voting_barKumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Vote_rcap 
Vans
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Vote_lcapKumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Voting_barKumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Vote_rcap 
Angela
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Vote_lcapKumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Voting_barKumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Vote_rcap 
bewe
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Vote_lcapKumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Voting_barKumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Vote_rcap 
febbry01
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Vote_lcapKumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Voting_barKumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Vote_rcap 
Today’s Devotion
Kharisma dapat membawa kita ke puncak tapi hanya karakter yang dapat mempertahankannya
Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu
Ketika kita gagal merencanakan masa depan, sebenarnya hidup kita juga sedang menuju masa depan yang gagal
Jangan mengatakan kepada Tuhan bagaimana besarnya masalahmu. Katakanlah kepada masalahmu bagaimana besarnya Tuhanmu
Begin with heart, play with love, finish it with faith
Kasih sejati teruji saat kita tetap bersukacita ketika orang lain tidak membalas kasih yang kita berikan
Dunia tidak butuh kata-kata diplomasi, tetapi kata-kata sederhana yang membuat orang lain merasa dihargai
Orang yang tidak mau mengampuni akan hidup dalam penjara hatinya, tetapi orang yang mau mengampuni akan hidup dengan jiwa yang merdeka
Detik ini juga kamu sedang menulis kisah petualanganmu di kitab kehidupan
Dunia boleh berkata kita bukan siapa-siapa, tetapi kita harus berani berkata bahwa kita sudah ditentukan Tuhan untuk mewarnai dunia dengan hidup kita
Keterbukaan adalah awal dari pemulihan
Betapa sulitnya melihat sisi positif orang lain ketimbang sisi negatifnya, tetapi belajarlah memahami karena setiap orang pasti punya dua hal tadi
jadikan masalah adalah sebuah mainan yang disukai oleh anak-anak dan mainkan mainan itu dalam hidupmu
Tidak ada kata terlambat untuk kembali, bangkit, bertobat, dan membangun kembali kehidupan rohani kita
Jangan sekedar membicarakan apa yang akan kamu lakukan, tetapi lakukanlah terlebih dahulu apa yang akan kamu bicarakan !!
Bersikaplah rendah hati sebab kerendahan hati adalah kunci kemenangan
Letak kesempurnaan manusia adalah ketika ia bisa membuat orang lain merasa dihargai
Yesus lebih memilih pergi ke neraka untukmu, daripada kembali ke Sorga tanpamu
Kita tidak akan pernah bisa merubah masa lalu, tetapi kita punya banyak peluang untuk merubah masa depan kita
Dikasihi orang lain adalah hak orang lain, tetapi mengasihi orang lain adalah kewajiban dari kita sendiri
Dosa yang tidak dapat diampuni adalah dosa tidak mengampuni
Keputusan yang benar dari seorang pemimpin sanggup mengubah seluruh orang yang berada di bawah kepemimpinannya
Siapa mengejar kebenaran dan kasih akan memperoleh kehidupan, kebenaran dan kehormatan
Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang
Dalam menghadapi konflik, yang terpenting bukanlah benar atau salah, yang terpenting adalah respon
Lebih baik sakit di telinga mendengar teguran, daripada sakit sepanjang hidup karena ketidaktaatan
Orang sinis adalah orang yang paling tidak bisa menikmati kehidupan karena segala sesuatu tampak buruk
Pelayanan adalah sebuah kado yang Tuhan berikan ketika kita mempunyai hubungan yang dekat ama Tuhan
Pergunakan doa yang tepat di saat yang tepat untuk sesuatu yang tepat
Pelayanan yang luar biasa belum tentu menghasilkan hubungan yang intim dengan Tuhan. Tapi Hubungan yang intim dengan Tuhan akan menghasilkan pelayanan yang luar biasa
Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan
Tantangan terbesar dalam iman adalah mendengar dan melihat Tuhan saat badai hidup datang
Kamu seorang pemenang, waktu kamu berani bayar harga untuk berdiri pada kebenaran
You Can If You Think You Can
Membantu Tuhan dengan cara kita, akan menghambat rencanaNYA terjadi dalam hidup kita
Tanpa ada pengorbanan, tidak ada kemenangan. Tanpa ada pengorbanan dari Tuhan Yesus, mustahil manusia dapat diselamatkan
Tuhan menghembuskan nafasNya kepada manusia sehingga manusia menjadi hidup. Karena itu, kita tidak bisa hidup menjauh dari Tuhan, sebab Dialah sumber kehidupan kita
Teman yang paling baik bagi PENANTIAN adalah KESABARAN
Seseorang belum bisa diuji kesetiannya kalau dia belum menghadapi situasi di mana dia harus memilih untuk setia atau tidak
Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan.
Bersikaplah lemah lembut sebab kelemahlembutan dapat mengalahkan hati yang sekeras apapun
Who is online?
In total there are 2 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 2 Guests

None

Most users ever online was 152 on Sat Apr 10, 2021 5:13 pm
Search
 
 

Display results as :
 
Rechercher Advanced Search

 

 Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh

Go down 
4 posters
Go to page : Previous  1, 2, 3  Next
AuthorMessage
Johdy
Confeito Colonel
Confeito Colonel
Johdy


Number of posts : 1225
Age : 35
Location : Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia
Reputation :
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Left_bar_bleue50 / 10050 / 100Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Right_bar_bleue

Registration date : 2007-10-16

Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh   Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeSat Jul 19, 2008 12:41 am

Utk moment ini, sampai di sini dulu cerita nya.hehe...
Back to top Go down
http://profiles.friendster.com/jodtcn
Johdy
Confeito Colonel
Confeito Colonel
Johdy


Number of posts : 1225
Age : 35
Location : Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia
Reputation :
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Left_bar_bleue50 / 10050 / 100Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Right_bar_bleue

Registration date : 2007-10-16

Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh   Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeSun Jul 20, 2008 3:18 am

Kisah Cinta Sejati dari Negeri Sebelah

"true love doesn't have a happy ending, because true love never
ends." bener ga?
==========================================

Toshinobu Kubota, yang biasa dipanggil Shinji
mengucapkan selamat tinggal kepada keluarganya di
negerinya yang lama untuk mencari hidup yang lebih
baik di Amerika. Ayahnya memberinya uang simpanan
keluarga yang disembunyikan di dalam kantong kulit.

"Di sini keadaan sulit," katanya sambil memeluk
putranya dan mengucapkan selamat tinggal. "Kau adalah
harapan kami."

Shinji naik ke kapal lintas Atlantik yang menawarkan
transport gratis bagi pemuda-pemuda yang mau bekerja
sebagai penyekop batubara sebagai imbalan ongkos
pelayaran selama sebulan. Kalau Shinji menemukan emas
di Pegunungan Colorado, keluarganya akan menyusul.

Berbulan-bulan Shinji mengolah tanahnya tanpa kenal
lelah. Urat emas yang tidak besar memberinya
penghasilan yang pas-pasan namun teratur. Setiap hari
ketika pulang ke pondoknya yang terdiri atas dua
kamar, Shinji merindukan dan sangat ingin disambut
oleh wanita yang dicintainya. Satu-satunya yang
disesalinya ketika menerima tawaran untuk mengadu
nasib ke Amerika adalah terpaksa meninggalkan Asaka
Matsutoya sebelum secara resmi punya kesempatan
mendekati gadis itu. Sepanjang ingatannya, keluarga
mereka sudah lama berteman dan selama itu pula
diam-diam dia berharap bisa memperistri Asaka.

Rambut Asaka yang ikal panjang dan senyumnya yang
menawan membuatnya menjadi putri Keluarga Yoshinori
Matsutoya yang paling cantik. Shinji baru sempat duduk
di sampingnya dalam acara perayaan pesta bunga dan
mengarang alasan-alasan konyol untuk singgah di rumah
gadis itu agar bisa betemu dengannya. Setiap malam
sebelum tidur di kabinnya, Shinji ingin sekali
membelai rambut Asaka yang pirang kemerahan dan
memeluk gadis itu. Akhirnya, dia menyurati ayahnya,
meminta bantuannya untuk mewujudkan impiannya.

Kira-kira setahun kemudian, sebuah telegram datang
mengabarkan rencana untuk membuat hidup Shinji menjadi
lengkap. Pak Yoshinori Matsutoya akan mengirimkan
putrinya kepada Shinji di Amerika. Putrinya itu suka
bekerja keras dan punya intuisi bisnis. Dia akan
bekerja sama dengan Shinji selama setahun dan
membantunya mengembangkan bisnis penambangan emas.
Diharapkan, setelah setahun itu keluarganya akan mampu
datang ke Amerika untuk menghadiri pernikahan mereka.

Hati Shinji sangat bahagia. Dia menghabiskan satu
bulan berikutnya untuk mengubah pondoknya menjadi
tempat tinggal yang nyaman. Dia membeli ranjang
sederhana untuk tempat tidurnya di ruang duduk dan
menata bekas tempat tidurnya agar pantas untuk seorang
wanita. Gorden dari bekas karung goni yang menutupi
kotornya jendela diganti dengan kain bermotif bunga
dari bekas karung terigu. Di meja samping tempat tidur
dia meletakkan wadah kaleng berisi bunga-bunga kering
yang dipetiknya di padang rumput.

Akhirnya, tibalah hari yang sudah dinanti-nantikannya
sepanjang hidup. Dengan tangan membawa seikat bunga
daisy segar yang baru dipetik, dia pergi ke stasiun
kereta api. Asap mengepul dan roda-roda berderit
ketika kereta api mendekat lalu berhenti. Shinji
melihat setiap jendela, mencari senyum dan rambut ikal
Asaka.Jantungnya berdebar kencang penuh harap,
kemudian tersentak karena kecewa.

Bukan Asaka, tetapi Yumi Matsutoya kakaknya, yang
turun dari kereta api. Gadis itu berdiri malu-malu di
depannya, matanya menunduk. Shinji hanya bisa
memandang terpana. Kemudian, dengan tangan gemetar
diulurkannya buket bunga itu kepada Yumi. "Selamat
datang," katanya lirih, matanya menatap nanar. Senyum
tipis menghias wajah Yumi yang tidak cantik.

"Aku senang ketika Ayah mengatakan kau ingin aku
datang ke sini," kata Yumi, sambil sekilas memandang
mata Shinji sebelum cepat-cepat menunduk lagi.

"Aku akan mengurus bawaanmu," kata Shinji dengan
senyum terpaksa.

Bersama-sama mereka berjalan ke kereta kuda. Pak
Matsutoya dan ayahnya benar. Yumi memang punya intuisi
bisnis yang hebat. Sementara Shinji bekerja di
tambang, dia bekerja di kantor. Di meja sederhana di
sudut ruang duduk, dengan cermat Yumi mencatat semua
kegiatan di tambang. Dalam waktu 6 bulan, asset mereka
telah berlipat dua. Masakannya yang lezat dan
senyumnya yang tenang menghiasi pondok itu dengan
sentuhan ajaib seorang wanita.

Tetapi bukan wanita ini yang kuinginkan, keluh Shinji
dalam hati, setiap malam sebelum tidur kecapekan di
ruang duduk. Mengapa mereka mengirim Yumi? Akankah dia
bisa bertemu lagi dengan Asaka? Apakah impian lamanya
untuk memperistri Asaka harus dilupakannya? Setahun
lamanya Yumi dan Shinji bekerja, bermain, dan tertawa
bersama, tetapi tak pernah ada ungkapan cinta. Pernah
sekali, Yumi mencium pipi Shinji sebelum masuk ke
kamarnya. Pria itu hanya tersenyum canggung. Sejak
itu, kelihatannya Yumi cukup puas dengan jalan-jalan
berdua menjelajahi pegunungan atau dengan mengobrol di
beranda setelah makan malam.

Pada suatu sore di musim semi, hujan deras mengguyur
punggung bukit, membuat jalan masuk ke tambang mereka
longsor. Dengan kesal Shinji mengisi karung-karung
pasir dan meletakkannya sedemikan rupa untuk
membelokkan arus air. Badannya lelah dan basah kuyup,
tetapi tampaknya usahanya sia-sia. Tiba-tiba Yumi
muncul di sampingnya, memegangi karung goni yang
terbuka. Shinji menyekop dan memasukkan pasir
kedalamnya, kemudian dengan tenaga sekuat lelaki, Yumi
melemparkan karung itu ke tumpukan lalu membuka karung
lainnya. Berjam-jam mereka bekerja dengan kaki
terbenam lumpur setinggi lutut, sampai hujan reda.
Dengan berpegangan tangan mereka berjalan pulang ke
pondok.

Sambil menikmati sup panas, Shinji mendesah, "Aku
takkan dapat menyelamatkan tambang itu tanpa dirimu.
Terima kasih, Yumi."

"Sama-sama," gadis itu menjawab sambil tersenyum
tenang seperti biasa, lalu tanpa berkata-kata dia
masuk ke kamarnya.

Beberapa hari kemudian, sebuah telegram datang
mengabarkan bahwa Keluarga Matsutoya dan Keluarga
Kubota akan tiba minggu berikutnya. Meskipun berusaha
keras menutup-nutupinya, jantung Shinji kembali
berdebar-debar seperti dulu karena harapan akan
bertemu lagi dengan Asaka. Dia dan Yumi pergi ke
stasiun kereta api. Mereka melihat keluarga mereka
turun dari kereta api di ujung peron.

Ketika Asaka muncul, Yumi menoleh kepada Shinji.
"Sambutlah dia," katanya.

Dengan kaget, Shinji berkata tergagap, "Apa maksudmu?"

"Shinji, sudah lama aku tahu bahwa aku bukan putri
Matsutoya yang kau inginkan. Aku memperhatikan
bagaimana kau bercanda dengan Asaka dalam acara
Perayaan pesta bunga lalu." Dia mengangguk ke arah
adiknya yang sedang menuruni tangga kereta. "Aku tahu
bahwa dia, bukan aku, yang kauinginkan menjadi
istrimu."

"Tapi..."

Yumi meletakkan jarinya pada bibir Shinji. "Ssstt,"
bisiknya. "Aku mencintaimu, Shinji. Aku selalu
mencintaimu. Karena itu, yang kuinginkan hanya
melihatmu bahagia. Sambutlah adikku."

Shinji mengambil tangan yumi dari wajahnya dan
menggenggamnya. Ketika Yumi menengadah, untuk pertama
kalinya Shinji melihat betapa cantiknya gadis itu. Dia
ingat ketika mereka berjalan-jalan di padang rumput,
ingat malam-malam tenang yang mereka nikmati di depan
perapian, ingat ketika Yumi membantunya mengisi
karung-karung pasir. Ketika itulah dia menyadari apa
yang sebenarnya selama berbulan-bulan telah tidak
diketahuinya.

"Tidak, Yumi. Engkaulah yang kuinginkan." Shinji
merengkuh gadis itu ke dalam pelukannya dan
mengecupnya dengan cinta yg tiba-tiba membuncah
didalam dadanya.

Keluarga mereka berkerumun mengelilingi mereka dan
berseru-seru, "Kami datang untuk menghadiri pernikahan
kalian!"
Back to top Go down
http://profiles.friendster.com/jodtcn
Johdy
Confeito Colonel
Confeito Colonel
Johdy


Number of posts : 1225
Age : 35
Location : Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia
Reputation :
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Left_bar_bleue50 / 10050 / 100Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Right_bar_bleue

Registration date : 2007-10-16

Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh   Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeSun Jul 20, 2008 3:25 am

Ketika Aku sudah tua

Ketika aku sudah tua, bukan lagi aku yang semula.
Mengertilah, bersabarlah sedikit terhadap aku......
Ketika pakaianku terciprat sup, ketika aku lupa bagaimana mengikat sepatu, ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarmu.

Ketika aku berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu yang telah
bosan kau dengar, bersabarlah mendengarkan, jangan memutus pembicaraanku.
Ketika kau kecil, aku selalu harus mengulang cerita yang telah
beribu-ribu kali kuceritakan agar kau tidur.

Ketika aku memerlukanmu untuk memandikanku, jangan marah padaku.
Ingatkah sewaktu kecil aku harus memakai segala cara untuk membujukmu
mandi?

Ketika aku tak paham sedikitpun tentang tehnologi dan hal-hal baru,
jangan mengejekku.
Pikirkan bagaimana dahulu aku begitu sabar menjawab setiap "mengapa"
darimu.

Ketika aku tak dapat berjalan, ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk
memapahku.
Seperti aku memapahmu saat kau belajar berjalan waktu masih kecil.
Ketika aku seketika melupakan pembicaraan kita, berilah aku waktu untuk mengingat.

Sebenarnya bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah penting, asalkan kau
di samping mendengarkan, aku sudah sangat puas.

Ketika kau memandang aku yang mulai menua, janganlah berduka.
Mengertilah aku, dukung aku, seperti aku menghadapimu ketika kamu
mulai belajar menjalani kehidupan.
Waktu itu aku memberi petunjuk bagaimana menjalani kehidupan ini,
sekarang temani aku menjalankan sisa hidupku.

Beri aku cintamu dan kesabaran, aku akan memberikan senyum penuh
rasa syukur, dalam senyum ini terdapat cintaku yang tak terhingga
untukmu.

Pesan:
Hormati Ayah dan Ibumu sebelum mereka meninggalkan anda dengan kedukaan yang mendalam.
Back to top Go down
http://profiles.friendster.com/jodtcn
Johdy
Confeito Colonel
Confeito Colonel
Johdy


Number of posts : 1225
Age : 35
Location : Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia
Reputation :
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Left_bar_bleue50 / 10050 / 100Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Right_bar_bleue

Registration date : 2007-10-16

Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh   Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeSun Jul 20, 2008 3:26 am

PERANGKAP TIKUS


Sepasang suami dan istri petani pulang kerumah setelah berbelanja. Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikur memperhatikan dengan seksama sambil menggumam "hmmm...makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar??"


Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah Perangkap Tikus. Sang tikus kaget bukan kepalang.
Ia segera berlari menuju kandang dan berteriak
" Ada Perangkap Tikus di rumah....di rumah sekarang ada perangkap tikus...."

Ia mendatangi ayam dan berteriak " ada perangkap tikus"
Sang Ayam berkata " Tuan Tikus..., Aku turut bersedih, tapi itu tidak berpengaruh terhadap diriku"

Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak.
Sang Kambing pun berkata " Aku turut ber simpati...tapi tidak ada yangbisa aku lakukan"

Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama.
" Maafkan aku. Tapi perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali"

Ia lalu lari ke hutan dan bertemu Ular. Sang ular berkata

" Ahhh...Perangkap Tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku"

Akhirnya Sang Tikus kembali kerumah dengan pasrah mengetahui kalau ia akan menghadapi bahaya sendiri.

Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap tikusnya berbunyi menandakan telah memakan korban. Ketika melihat perangkap tikusnya, ternyata seekor ular berbisa. Buntut ular yang terperangkap membuat ular semakin ganas dan menyerang istri pemilikrumah. Walaupun sang Suami sempat membunuh ular berbisa tersebut, sang istri tidak sempat diselamatkan.

Sang suami harus membawa istrinya kerumah sakit dan kemudian istrinya sudah boleh pulang namun beberapa hari kemudian istrinya tetap demam.

Ia lalu minta dibuatkan sop ceker ayam (kaki ayam) oleh suaminya.
(kita semua tau, sop ceker ayam sangat bermanfaat buat mengurangi demam)
Suaminya dengan segera menyembelih ayamnya untuk dimasak cekernya.


Beberapa hari kemudian sakitnya tidak kunjung reda. Seorang temanmenyarankan untuk makan hati kambing.
Ia lalu menyembelih kambingnya untuk mengambil hatinya.

Masih, istrinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya meninggal dunia.

Banyak sekali orang datang pada saat pemakaman.
Sehingga sang Petani harus menyembelih sapinya untuk memberi makan orang-orang yang melayat.


Dari kejauhan...Sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan.
Beberapa hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi.


SO...KALAU SUATU HARI..
KETIKA ANDA MENDENGAR SESEORANG DALAM KESULITAN DAN MENGIRA ITU BUKAN URUSAN ANDA...
PIKIRKANLAH SEKALI LAGI!!!!
Back to top Go down
http://profiles.friendster.com/jodtcn
Johdy
Confeito Colonel
Confeito Colonel
Johdy


Number of posts : 1225
Age : 35
Location : Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia
Reputation :
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Left_bar_bleue50 / 10050 / 100Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Right_bar_bleue

Registration date : 2007-10-16

Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh   Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeSun Jul 20, 2008 3:26 am

Lukisan yang rusak
Suatu hari ada seorang pelukis terkenal sedang menyelesaikan lukisannya dan lukisan ini adalah lukisan yang sangat bagus. dan lukisan ini dipakai pada saat pernikahan putri diana.

Sang pelukis ketika menyelesaikan lukisannya sangat senang dan memandangi lukisan yang berukuran 2×8 m dan sambil memandanginya pelukis tersebut berjalan mundur. dan ketika berjalan mundur pelukis tersebut tidak melihat ke belakang. dia terus berjalan mundur dan dibelakang adalah ujung dari gedung tersebut yang tinggi sekali dan tinggal satu langkah lagi dia mengakhiri hidupnya.

Salah seorang melihat pelukis tersebut dan hendak berteriak untuk memperingatkan pelukis tersebut tapi tidak jadi karena dia berpikir sekali dia berteriak pelukis tersebut malah bisa jatuh. Kemudian orang yang melihat pelukis tersebut mengambil kuas dan cat yang ada didepan lukisan tersebut lalu mencoret-coret lukisan tersebut sampai rusak.

Pelukis tersebut sangatlah marah dan maju hendak memukul orang tersebut. tetapi beberapa orang yang ada disitu menghadang dan memperlihatkan posisi pelukis tadi yang nyaris jatuh.

Kadang-kadang kita telah melukiskan masa depan kita dengan sangat bagus dan memimpikan suatu hari yang indah bersama dengan pasangan yang kita idamkan. tetapi lukisan itu kelihatannya dirusak oleh Tuhan, karena Tuhan melihat bahaya yang ada pada kita kalau kita melangkah. Kadang-kadang kita marah dan jengkel terhadap Tuhan atau juga terhadap pemimpin kita. tapi perlu kita ketahui Tuhan selalu menyediakan yang terbaik.
Back to top Go down
http://profiles.friendster.com/jodtcn
Johdy
Confeito Colonel
Confeito Colonel
Johdy


Number of posts : 1225
Age : 35
Location : Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia
Reputation :
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Left_bar_bleue50 / 10050 / 100Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Right_bar_bleue

Registration date : 2007-10-16

Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh   Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeSun Jul 20, 2008 3:27 am

Aku Menangis untuk Adikku 6 Kali


Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil.
Hari demi
hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning,
dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik,
tiga tahun lebih muda dariku.

Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis
di
sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen
dari laci
ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku
berlutut di
depan tembok,
dengan sebuah tongkat bambu di tangannya. "Siapa yang mencuri uang
itu?"
Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah
tidak
mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, "Baiklah, kalau
begitu, kalian
berdua layak dipukul!" Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi.
Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan
berkata, "Ayah, aku yang melakukannya!"

Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah
begitu
marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau
kehabisan
nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan
memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal
memalukan
apa lagi yang akan kamulakukan di masa mendatang? ...
Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!"

Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya
penuh
dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata
setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis
meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan
berkata,
"Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."

Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup
keberanian
untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi
insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak
pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku.
Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.

Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk
masuk ke
SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk
masuk ke
sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman,
menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya
memberengut, "Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu
baik...hasil
yang begitu baik..."
Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, "Apa
gunanya?
Bagaimana mungkin kita bisa membiayai
keduanya sekaligus?"

Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan
berkata, "Ayah,
saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah
cukup membaca banyak buku." Ayah mengayunkan tangannya dan memukul
adikku
pada wajahnya. "Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat
lemahnya?
Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan
menyekolahkan
kamu berdua sampai selesai!"
Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk
meminjam
uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku
yang
membengkak, dan berkata, "Seorang anak laki-laki harus meneruskan
sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang
kemiskinan
ini." Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan
ke
universitas.

Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku
meninggalkan
rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang
sudah
mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan
secarik
kertas di atas bantalku: "Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah.
Saya
akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang."
Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis
dengan
air mata bercucuran sampai suaraku hilang.
Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20.

Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang
adikku
hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi
konstruksi, aku
akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas).
Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku
masuk dan
memberitahukan, "Ada seorang penduduk dusun
menunggumu di luar sana!"
Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar,
dan
melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor
tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, "Mengapa kamu tidak
bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?" Dia menjawab,
tersenyum,
"Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika
mereka tahu
saya adalah adikmu?
Apa mereka tidak akan menertawakanmu?"

Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-
debu
dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, "Aku
tidak
perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu
adalah
adikku
bagaimana pun penampilanmu..."

Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-
kupu. Ia
memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan,
"Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga
harus
memiliki satu." Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku
menarik
adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis.
Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.

Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah
telah
diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana.
Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan
ibuku.
"Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk
membersihkan
rumah kita!" Tetapi katanya, sambil tersenyum, "Itu
adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini.
Tidakkah kamu
melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela
baru
itu.."

Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus,
seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada
lukanya
dan mebalut lukanya. "Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya. "Tidak,
tidak
sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu
berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku
bekerja dan..."

Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku
memunggunginya,
dan air mata mengalir deras turun ke wajahku.
Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.

Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku
mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal
bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan,
sekali
meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa.
Adikku
tidak setuju juga, mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan
menjaga ibu dan ayah di sini."

Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku
mendapatkan
pekerjaan sebagai manajer pada departemen
pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras
memulai
bekerja sebagai pekerja reparasi.

Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah
kabel,
ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku
dan aku
pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu,
"Mengapa kamu menolak
menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu
yang
berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius.
Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"

Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya.
"Pikirkan kakak ipar--ia baru saja jadi direktur, dan
saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti
itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?"

Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang
sepatah-sepatah: "Tapi kamu kurang pendidikan juga
karena aku!" "Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam
tanganku.
Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.

Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani
dari
dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara
perayaan itu bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan
kasihi?" Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, "Kakakku."

Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan
tidak
dapat kuingat. "Ketika saya pergi sekolah SD, ia
berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan
selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke
rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku.

Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu
saja dan
berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu
gemetaran
karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang
sumpitnya.
Sejak hari itu,
saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku
dan baik
kepadanya."

Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan
perhatiannya
kepadaku.

Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, "Dalam hidupku,
orang yang
paling aku berterima kasih adalah adikku." Dan
dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan
perayaan
ini, air mata bercucuran turun dari wajahku
seperti sungai.
Back to top Go down
http://profiles.friendster.com/jodtcn
Johdy
Confeito Colonel
Confeito Colonel
Johdy


Number of posts : 1225
Age : 35
Location : Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia
Reputation :
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Left_bar_bleue50 / 10050 / 100Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Right_bar_bleue

Registration date : 2007-10-16

Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh   Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeSun Jul 20, 2008 3:28 am

Gw tersentuh membaca cerita di atas. Dasyat !!!!
Back to top Go down
http://profiles.friendster.com/jodtcn
Johdy
Confeito Colonel
Confeito Colonel
Johdy


Number of posts : 1225
Age : 35
Location : Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia
Reputation :
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Left_bar_bleue50 / 10050 / 100Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Right_bar_bleue

Registration date : 2007-10-16

Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh   Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeTue Jul 22, 2008 12:07 pm

Ciuman seorang anak
Dulu ada seorang gadis kecil bernama Cindy. Ayah Cindy bekerja enam hari dalam seminggu, dan sering kali sudah
lelah saat pulang dari kantor. Ibu Cindy bekerja sama kerasnya mengurus keluarga mereka -memasak, mencuci dan mengerjakan banyak tugas rumah tangga lainnya. Mereka keluarga baik-baik dan hidup mereka nyaman. Hanya ada satu kekurangan, tapi Cindy tidak menyadarinya.

Suatu hari, ketika berusia sembilan tahun, ia menginap dirumah temannya, Debbie, untuk pertama kalinya. Ketika waktu tidur tiba, ibu Debbie mengantar dua anak itu ketempat tidur dam memberikan ciuman selamat malam pada mereka berdua. “Ibu sayang padamu,” kata ibu Debbie. “Aku juga sayang Ibu,” gumam Debbie.

Cindy sangat heran, hingga tak bisa tidur. Tak pernah ada yang memberikan ciuman apapun padanya.. Juga tak ada
yang pernah mengatakan menyayanginya. Sepanjang malam ia berbaring sambil berpikir, Mestinya memang seperti itu .

Ketika ia pulang, orangtuanya tampak senang melihatnya. “Kau senang di rumah Debbie?” tanya ibunya. “Rumah ini sepi sekali tanpa kau,” kata ayahnya. Cindy tidak menjawab. Ia lari ke kamarnya. Ia benci pada orangtunya. Kenapa mereka tak pernah menciumnya? Kenapa mereka tak pernah memeluknya atau
mengatakan menyayanginya? Apa
mereka tidak menyayanginya?. Ingin rasanya ia lari dari rumah, dan tinggal
bersama ibu Debbie. Mungkin ada
kekeliruan, dan orangtuanya ini bukanlah orang tua kandungya. Mungkin ibunya yang asli adalah ibu Debbie.

Malam itu, sebelum tidur, ia mendatangi orangtunya. “Selamat malam,”katanya.
Ayahnya,yang sedang membaca koran,
menoleh. “Selamat malam”, sahut ayahnya. Ibu Cindy meletakkan jahitannya dan tersenyum. “Selamat malam, Cindy.”

Tak ada yang bergerak. Cindy tidak tahan lagi.”Kenapa aku tidak pernah diberi ciuman?” tanyanya. Ibunya tampak bingung. “Yah,” katanya terbata-bata, “sebab… Ibu rasanya karena tidak ada yang pernah mencium Ibu waktu waktu Ibu masih kecil. Itu saja.”

Cindy menangis sampai tertidur. Selama berhari-hari ia merasa marah. Akhirnya ia memutuskan untuk kabur. ia akan
pergi kerumah Debbie dan tinggal bersama mereka. Ia tidak akan pernah kembali kepada orangtuanya yang tidak
pernah menyayanginya.
Ia mengemasi ranselnya dan pergi diam-diam. Tapi begitu tiba di rumah Debbie, ia tidak berani masuk. Ia merasa takkan ada yang mempercayainya. Ia takkan diizinkan tinggal bersama orangtua Debbie.
Maka ia membatalkan rencananya dan
pergi.

Segalanya terasa kosong dan tidak menyenangkan. Ia takkan pernah mempunyai keluarga seperti keluarga Debbie. Ia terjebak selamanya bersama orangtua yang paling buruk dan paling tak punya rasa sayang di dunia ini.

Cindy tidak langsung pulang, tapi pergi ke taman dan duduk di bangku. Ia duduk lama, sambil berpikir,hingga hari gelap. Sekonyong-konyong ia mendapat gagasan. Rencananya pasti berhasil . Ia akan membuatnya berhasil.

Ketika ia masuk kerumahnya, ayahnya sedang menelpon. sang ayah langsung menutup telepon. ibunya sedang duduk
dengan ekspresi cemas. Begitu Cindy masuk, ibunya berseru,” Dari mana saja kau? Kami cemas sekali!”.

Cindy tidak menjawab, melainkan menghampiri ibunya dan memberikan ciuman di pipi, sambil berkata,”Aku sayang padamu,Bu.” Ibunya sangat terperanjat, hingga tak bisa bicara. Lalu Cindy menghampiri ayahnya dan memeluknya sambil berkata,”Selamat malam, Yah. Aku sayang padamu,” Lalu ia pergi tidur, meninggalkan kedua orangtunya yang terperangah di dapur.

Keesokan paginya, ketika turun untuk sarapan, ia memberikan ciuman lagi pada ayah dan ibunya. Di halte bus, ia
berjingkat dan mengecup ibunya. “Hai, Bu,”katanya. “Aku sayang padamu.”

Itulah yang dilakukan Cindy setiap hari selama setiap minggu dan setiap bulan.
Kadang-kadang orangtuanya menarik
diri darinya dengan kaku dan canggung. Kadang-kadang mereka hanya tertawa. Tapi mereka tak pernah membalas
ciumannya. Namun Cindy tidak putus asa. Ia telah membuat rencana, dan ia
menjalaninya dengan konsisten. Lalu suatu malam ia lupa mencium ibunya sebelum tidur. Tak lama kemudian, pintu kamarnya terbuka dan ibunya masuk. “Mana ciuman untukku ?” tanya ibunya, pura-pura marah. Cindy duduk tegak. “Oh, aku lupa,” sahutnya. Lalu ia mencium ibunya. “Aku sayang padamu, Bu.” Kemudian ia berbaring lagi. “Selamat malam”, katanya, lalu memejamkan mata. Tapi ibunya tidak segera keluar. Akhirnya ibunya berkata. “Aku juga sayang padamu.”
Setelah itu ibunya membungkuk dan
mengecup pipi Cindy.”Dan jangan pernah lupa menciumku lagi,” katanya dengan nada dibuat tegas. Cindy tertawa. “Baiklah,”katanya. Dan ia memang tak pernah lupa lagi.

Bertahun-tahun kemudian, Cindy mempunyai anak sendiri, dan ia selalu memberikan ciuman pada bayi itu, sampai katanya pipi mungil bayinya menjadi merah. Dan setiap kali ia pulang kerumah, yang pertama dikatakan ibunya adalah,
:Mana ciuman untukku?” Dan kalau sudah waktunya Cindy pulang, ibunya akan berkata, Aku sayang padamu. Kau tahu itu, bukan?”
“Ya,Bu,” kata Cindy. “Sejak dulu aku sudah tahu.”



Ps:

* Bila kita ingin mengubah sesuatu dalam kehidupan kita sehari-hari dan ingin
agar orang lain melakukannya pada diri kita sendiri, Lakukan & mulailah dari diri kita sendiri. Jangan putus asa !!!.
* Bila jadi orangtua kelak, untuk menunjukkan kasih sayang kepadanya, “Cium dan
Peluklah”.
* Hargailah apa yang anda miliki, terutama orang yang anda cintai. Hargai juga
waktu yang anda miliki, berikanlah waktu
untuk anak, keluarga atau orang yang anda cintai walau hanya sesaat namun
berarti untuknya dan bisa membuatnya bahagia.
Back to top Go down
http://profiles.friendster.com/jodtcn
Johdy
Confeito Colonel
Confeito Colonel
Johdy


Number of posts : 1225
Age : 35
Location : Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia
Reputation :
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Left_bar_bleue50 / 10050 / 100Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Right_bar_bleue

Registration date : 2007-10-16

Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh   Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeTue Jul 22, 2008 12:09 pm

Bola masuk kedalam kertas
Seorang pemain profesional bertanding dalam sebuah turnamen golf. Ia baru saja membuat pukulan yang bagus sekali yang jatuh di dekat lapangan hijau. Ketika ia berjalan di fairway, ia mendapati bolanya masuk ke dalam sebuah kantong kertas pembungkus makanan yang mungkin dibuang sembarangan oleh salah seorang penonton. Bagaimana ia bisa memukul bola itu dengan baik?

Sesuai dengan peraturan turnamen, jika ia mengeluarkan bola dari kantong kertas itu, ia terkena pukulan hukuman. Tetapi kalau ia memukul bola bersama-sama dengan kantong kertas itu, ia tidak akan bisa memukul dengan baik. Salah-salah, ia mendapatkan skor yang lebih buruk lagi. Apa yang harus dilakukannya?

Banyak pemain mengalami hal serupa. Hampir seluruhnya memilih untuk mengeluarkan bola dari kantong kertas itu dan menerima hukuman. Setelah itu mereka bekerja keras sampai ke akhir turnamen untuk menutup hukuman tadi.

Hanya sedikit, bahkan mungkin hampir tidak ada, pemain yang memukul bola bersama kantong kertas itu. Resikonya terlalu besar. Namun, pemain profesional kita kali ini tidak memilih satu di antara dua kemungkinan itu.

Tiba-tiba ia merogoh sesuatu dari saku celananya dan mengeluarkan sekotak korek api. Lalu ia menyalakan satu batang korek api dan membakar kantong kertas itu. Ketika kantong kertas itu habis terbakar, ia memilih tongkat yang tepat, membidik sejenak, mengayunkan tongkat, wus, bola terpukul dan jatuh persis ke dalam lobang di lapangan hijau. Bravo! Dia tidak terkena hukuman dan tetap bisa mempertahankan posisinya.

Smiley...! Ada orang yang menganggap kesulitan sebagai hukuman, dan memilih untuk menerima hukuman itu. Ada yang mengambil resiko untuk melakukan kesalahan bersama kesulitan itu. Namun, sedikit sekali yang bisa berpikir kreatif untuk menghilangkan kesulitan itu dan menggapai kemenangan.
Back to top Go down
http://profiles.friendster.com/jodtcn
Johdy
Confeito Colonel
Confeito Colonel
Johdy


Number of posts : 1225
Age : 35
Location : Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia
Reputation :
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Left_bar_bleue50 / 10050 / 100Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Right_bar_bleue

Registration date : 2007-10-16

Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh   Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeTue Jul 22, 2008 12:09 pm

Nilai Sebuah Senyuman
Dia tidak meminta bayaran, namun menciptakan banyak

Dia memperkaya meraka yang menerimanya, tanpa membuat melarat mereka yang memberinya.

Dia terjadi hanya sekejap namun kenangan tentangnya kadang-kadang bertahan selamanya.

Tak seorangpun yang meskipun kaya mampu bertahan tanpa dia, dan tak seorangpun yang begitu miskin tetap menjadi lebih kaya daripada manfaatnya.

Dia menciptakan kebahagian di rumah, mendukung niat baik dalam bisnis dan merupakan tanda balasan dari kawan-kawan.

Dia memberi istirahat untuk rasa lelah, sinar terang untuk rasa putus asa, sinar mentari bagi
kesediahan dan penangkal alam bagi kesulitan.

Namun dia tidak bisa di beli, dimohon dipinjam atau dicuri karena dia adalah sesuatu yang tidak
berguna sebelum di berikan pada orang lain.

Dan apabila pada menit terakhir kesibukan ... di mana sebagian pelayan penjual kami menjadi
terlalu lelah untuk memberi Anda senyuman, bolehkah kami meminta Anda meninggalkan seulas senyuman Anda?

Karena tak seorangpun yang begitu yang lebih membutuhkan senyuman daripada mereka yang tidak punya lagi yang tersisa untuk diberikan!
Back to top Go down
http://profiles.friendster.com/jodtcn
Johdy
Confeito Colonel
Confeito Colonel
Johdy


Number of posts : 1225
Age : 35
Location : Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia
Reputation :
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Left_bar_bleue50 / 10050 / 100Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Right_bar_bleue

Registration date : 2007-10-16

Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh   Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeTue Jul 22, 2008 12:11 pm

Yg ini pasti sudah seing baca dan versi nya bisa berbeda2

Tukang Roti dan Petani

Seorang tukang roti di sebuah desa kecil membeli satu kilogram mentega dari seorang petani. Ia curiga bahwa mentega yang dibelinya tidak benar-benar seberat satu kilogram. Beberapa kali ia menimbang mentega itu, dan benar, berat mentega itu tidak penuh satu kilogram. Yakinlah ia, bahwa petani itu telah melakukan kecurangan. Ia melaporkan pada hakim, dan petani itu dimajukan ke sidang pengadilan.

Pada saat sidang, hakim berkata pada petani, "Tentu kau mempunyai timbangan?"

"Tidak, tuan hakim," jawab petani.

"Lalu, bagaimana kau bisa menimbang mentega yang kau jual itu?" tanya hakim.

Petani itu menjawab, "Ah, itu mudah sekali dijelaskan, tuan hakim. Untuk menimbang mentega seberat satu kilogram itu, sebagai penyeimbang, aku gunakan saja roti seberat satu kilogram yang aku beli dari tukang roti itu."

Smiley...! Cukup banyak contoh, kekesalan kita pada orang lain berasal dari sikap kita sendiri pada orang lain.
Back to top Go down
http://profiles.friendster.com/jodtcn
Johdy
Confeito Colonel
Confeito Colonel
Johdy


Number of posts : 1225
Age : 35
Location : Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia
Reputation :
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Left_bar_bleue50 / 10050 / 100Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Right_bar_bleue

Registration date : 2007-10-16

Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh   Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeTue Jul 22, 2008 12:16 pm

Gw suka dengan cerita ini

Bob Butler kehilangan kedua kakinya pada tahun 1965 akibat ledakan ranjau di Vietnam. Ia kembali ke negerinya sebagai pahlawan perang. Dua puluh tahun kemudian IA sekali lagi membuktikan kepahlawanan yang murni berasal dari lubuk hatinya.

Butler sedang bekerja di garasi rumahnya di sebuah kota kecil di Arizona pada suatu Hari dalam musim panas ketika IA mendengar jeritan seorang wanita dari salah satu rumah tetangganya. Ia menggelindingkan kursi rodanya ke rumah ini, tetapi semak-semak yang tinggi di rumah itu tidak memungkinkan kursi rodanya mencapai pintu belakang. Maka veteran itu keluar dari kursinya Dan merangkak tanpa peduli debu Dan semak yang harus dilewatinya.

"Aku harus sampai ke sana," ucapnya dalam hati. "Tak peduli bagaimanapun sulitnya."

Ketika Butler tiba di rumah itu, IA tahu bahwa jeritan itu datang dari arah kolam. Di sana seorang anak perempuan berusia kira-kira tiga tahun sedang terbenam di dalamnya. Anak itu lahir tanpa lengan, sehingga ketika IA jatuh ke dalam kolam IA tidak dapat berenang. Sang ibu hanya bisa berdiri mematung sambil menangisi putri kecilnya. Butler langsung menceburkan diri Dan menyelam ke dalam dasar kolam lalu membawanya naik. Wajah anak bernama Stephanie itu sudah membiru, denyut nadinya tidak terasa Dan IA tidak benapas.

Butler segera berusaha melakukan pernafasan buatan untuk menghidupkannya kembali sementara ibunya menghubungi pemadam kebakaran melalui telepon. Ia diberitahu bahwa petugas kesehatan kebetulan sedang bertugas di tempat lain. Dengan putus ASA, IA terisak-isak sambil memeluk pundak Butler.

Sementara terus melakukan pernafasan buatan, Butler dengan tenang meyakinkan sang ibu bahwa Stephanie akan selamat. "Jangan cemas," katanya. "Saya menjadi tangannya untuk keluar dari kolam itu. Ia akan baik-baik saja. Sekarang saya akan menjadi paru-parunya. Bila bersama-sama Kita pasti bisa."

Beberapa saat kemudian anak kecil itu mulai terbatuk-batuk, sadar kembali Dan mulai menangis. Ketika mereka saling berpelukan Dan bergembira bersama-sama, sang ibu bertanya kepada Butler tentang bagaimana IA yakin bahwa anaknya akan selamat.

"Ketika kaki saya remuk terkena ledakan di Vietnam, saya sedang sendirian di sebuah ladang," ceritanya kepada perempuan itu. "Tidak Ada orang lain di sekitar situ yang bisa menolong kecuali seorang gadis Vietnam yang masih kecil. Sambil berjuang menyeretnya ke desa, gadis itu berbisik dalam bahasa Inggris
patah-patah, "Tidak apa-apa. Anda akan hidup. Saya akan menjadi kaki Anda. Bersama-sama Kita pasti bisa."

"Ini kesempatan bagi saya untuk membalas yang pernah saya terima," katanya kepada ibu Stephanie.



"Kita semua adalah malaikat-malaikat bersayap sebelah. Hanya bila saling membantu Kita semua dapat terbang" ( Luciano De Crescenzo. )
Back to top Go down
http://profiles.friendster.com/jodtcn
zagayo
Vice Webmaster
Vice Webmaster
zagayo


Number of posts : 546
Age : 34
Location : Kemanggisan, Jakbar
Reputation :
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Left_bar_bleue1 / 1001 / 100Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Right_bar_bleue

Registration date : 2007-10-16

Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh   Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeTue Jul 22, 2008 9:59 pm

pusing gw.. reserved dolo ya br baca .

job broo.
Back to top Go down
http://profiles.friendster.com/zagayo
fishball
Webmaster
Webmaster
fishball


Number of posts : 656
Age : 35
Location : Curva Nord
Reputation :
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Left_bar_bleue99 / 10099 / 100Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Right_bar_bleue

Registration date : 2007-10-16

Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh   Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeTue Jul 22, 2008 10:08 pm

Johdy wrote:
Aku Menangis untuk Adikku 6 Kali


Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil.
Hari demi
hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning,
dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik,
tiga tahun lebih muda dariku.

Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis
di
sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen
dari laci
ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku
berlutut di
depan tembok,
dengan sebuah tongkat bambu di tangannya. "Siapa yang mencuri uang
itu?"
Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah
tidak
mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, "Baiklah, kalau
begitu, kalian
berdua layak dipukul!" Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi.
Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan
berkata, "Ayah, aku yang melakukannya!"

Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah
begitu
marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau
kehabisan
nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan
memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal
memalukan
apa lagi yang akan kamulakukan di masa mendatang? ...
Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!"

Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya
penuh
dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata
setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis
meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan
berkata,
"Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."

Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup
keberanian
untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi
insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak
pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku.
Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.

Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk
masuk ke
SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk
masuk ke
sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman,
menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya
memberengut, "Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu
baik...hasil
yang begitu baik..."
Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, "Apa
gunanya?
Bagaimana mungkin kita bisa membiayai
keduanya sekaligus?"

Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan
berkata, "Ayah,
saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah
cukup membaca banyak buku." Ayah mengayunkan tangannya dan memukul
adikku
pada wajahnya. "Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat
lemahnya?
Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan
menyekolahkan
kamu berdua sampai selesai!"
Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk
meminjam
uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku
yang
membengkak, dan berkata, "Seorang anak laki-laki harus meneruskan
sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang
kemiskinan
ini." Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan
ke
universitas.

Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku
meninggalkan
rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang
sudah
mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan
secarik
kertas di atas bantalku: "Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah.
Saya
akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang."
Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis
dengan
air mata bercucuran sampai suaraku hilang.
Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20.

Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang
adikku
hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi
konstruksi, aku
akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas).
Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku
masuk dan
memberitahukan, "Ada seorang penduduk dusun
menunggumu di luar sana!"
Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar,
dan
melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor
tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, "Mengapa kamu tidak
bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?" Dia menjawab,
tersenyum,
"Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika
mereka tahu
saya adalah adikmu?
Apa mereka tidak akan menertawakanmu?"

Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-
debu
dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, "Aku
tidak
perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu
adalah
adikku
bagaimana pun penampilanmu..."

Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-
kupu. Ia
memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan,
"Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga
harus
memiliki satu." Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku
menarik
adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis.
Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.

Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah
telah
diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana.
Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan
ibuku.
"Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk
membersihkan
rumah kita!" Tetapi katanya, sambil tersenyum, "Itu
adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini.
Tidakkah kamu
melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela
baru
itu.."

Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus,
seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada
lukanya
dan mebalut lukanya. "Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya. "Tidak,
tidak
sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu
berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku
bekerja dan..."

Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku
memunggunginya,
dan air mata mengalir deras turun ke wajahku.
Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.

Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku
mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal
bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan,
sekali
meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa.
Adikku
tidak setuju juga, mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan
menjaga ibu dan ayah di sini."

Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku
mendapatkan
pekerjaan sebagai manajer pada departemen
pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras
memulai
bekerja sebagai pekerja reparasi.

Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah
kabel,
ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku
dan aku
pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu,
"Mengapa kamu menolak
menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu
yang
berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius.
Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"

Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya.
"Pikirkan kakak ipar--ia baru saja jadi direktur, dan
saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti
itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?"

Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang
sepatah-sepatah: "Tapi kamu kurang pendidikan juga
karena aku!" "Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam
tanganku.
Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.

Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani
dari
dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara
perayaan itu bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan
kasihi?" Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, "Kakakku."

Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan
tidak
dapat kuingat. "Ketika saya pergi sekolah SD, ia
berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan
selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke
rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku.

Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu
saja dan
berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu
gemetaran
karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang
sumpitnya.
Sejak hari itu,
saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku
dan baik
kepadanya."

Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan
perhatiannya
kepadaku.

Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, "Dalam hidupku,
orang yang
paling aku berterima kasih adalah adikku." Dan
dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan
perayaan
ini, air mata bercucuran turun dari wajahku
seperti sungai.

gileeee yang ini bener2 keren jod:brr1:
Back to top Go down
https://confeito.forumotion.com
Johdy
Confeito Colonel
Confeito Colonel
Johdy


Number of posts : 1225
Age : 35
Location : Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia
Reputation :
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Left_bar_bleue50 / 10050 / 100Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Right_bar_bleue

Registration date : 2007-10-16

Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh   Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeWed Jul 23, 2008 12:16 am

Iya donk Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 752424

Sedih oi..... Wkwk.....

@ Vincent
Ga usa baca cepat2, nyantai z, gitu z kok pusing? Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 929334
Back to top Go down
http://profiles.friendster.com/jodtcn
Johdy
Confeito Colonel
Confeito Colonel
Johdy


Number of posts : 1225
Age : 35
Location : Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia
Reputation :
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Left_bar_bleue50 / 10050 / 100Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Right_bar_bleue

Registration date : 2007-10-16

Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh   Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeWed Jul 23, 2008 5:16 pm

Operator Telepon

Waktu saya masih amat kecil, ayah sudah memiliki telepon di rumah kami. Inilah telepon masa awal, warnanya hitam, di tempelkan di dinding, dan kalau mau menghubungi operator, kita harus memutar sebuah putaran dan minta disambungkan dengan nomor telepon lain. Sang operator akan menghubungkan secara manual.Dalam waktu singkat, saya menemukan bahwa , kalau putaran di putar , sebuahsuara yang ramah, manis, akan berkata :"Operator"Dan si operator ini maha tahu.
Ia tahu semua nomor telepon orang lain.! Ia tahu nomor telepon restoran, rumah sakit, bahkan nomor telepon toko kue di ujung kota.

Pengalaman pertama dengan sang operator terjadi waktu tidak ada seorangpun dirumah, dan jempol kiri saya terjepit pintu. Saya berputar putar

kesakitan dan memasukkan jempol ini kedalam mulut tatakala saya ingat ….operator!!

Segera saya putar bidai pemutar dan menanti suaranya."Disini operator…"

"Jempol saya kejepit pintu…"kata saya sambil menangis . Kini emosi bisa meluap, karena ada yang mendengarkan.

"Apakah ibumu ada di rumah ?"tanyanya.

"Tidak ada orang"

"Apakah jempolmu berdarah ?"

"Tidak , cuma warnanya merah, dan sakiiit sekali"

"Bisakah kamu membuka lemari es ?"tanyanya.

"Bisa, naik di bangku"

"Ambillah sepotong es dan tempelkan pada jempolmu…"

Sejak saat itu saya selalu menelpon operator kalau perlu sesuatu.

Waktu tidak bisa menjawab pertanyaan ilmu bumi, apa nama ibu kota sebuah Negara, tanya tentang matematik. Ia juga menjelaskan bahwa tupai yang saya tangkap untuk dijadikan binatang peliharaan , makannya kacang atau buah.

Suatu hari, burung peliharaan saya mati. Saya telpon sang operator dan melaporkan berita duka cita ini.

Ia mendengarkan semua keluhan, kemudian mengutarakan kata kata hiburan yang biasa diutarakan orang dewasa untuk anak kecil yang sedang sedih. Tapi rasa belasungkawa saya terlalu besar.

Saya tanya :"Kenapa burung yang pintar menyanyi dan menimbulkan sukacita sekarang tergeletak tidak bergerak dikandangnya ?"

Ia berkata pelan :"Karena ia sekarang menyanyi di dunia lain…"Kata -kata ini - ngga tau bagaimana - menenangkan saya.

Lain kali saya telpon dia lagi.

"Disini operator"

"Bagaimana mengeja kata kukuruyuk?"

Kejadian ini berlangsung sampai saya berusia 9 tahun. Kami sekeluarga kemudian pindah kota lain. Saya sangat kehilangan "Disini operator"

Saya tumbuh jadi remaja, kemudian anak muda, dan kenangan masa kecil selalu saya nikmati. Betapa sabarnya wanita ini. Betapa penuh pengertian dan mau meladeni anak kecil.

Beberapa tahun kemudian, saat jadi mahasiswa, saya studi trip ke kota asal.

Segera sesudah saya tiba, saya menelpon kantor telepon, dan minta bagian"operator"

"Disini operator"

Suara yang sama. Ramah tamah yang sama.

Saya tanya :"Bisa ngga eja kata kukuruyuk"

Hening sebentar. Kemudian ada pertanyaan :"Jempolmu yang kejepit pintu sudah sembuh kan ?"

Saya tertawa."Itu Anda…. Wah waktu berlalu begitu cepat ya"

Saya terangkan juga betapa saya berterima kasih untuk semua pembicaraan waktu masih kecil. Saya selalu menikmatinya. Ia berkata serius :"Saya yang menikmati pembicaraan dengan mu. Saya selalu menunggu nunggu kau menelpon"

Saya ceritakan bahwa , ia menempati tempat khusus di hati saya. Saya bertanya apa lain kali boleh menelponnya lagi."Tentu, nama saya Saly"

Tiga bulan kemudian saya balik ke kota asal. Telpon operator. Suara yang sangat beda dan asing. Saya minta bicara dengan operator yang namanya Saly.

Suara itu bertanya"Apa Anda temannya ?"

"Ya teman sangat lama"

"Maaf untuk kabarkan hal ini, Saly beberapa tahun terakhir bekerja paruh waktu karena sakit sakitan. Ia meninggal lima minggu yang lalu…"

Sebelum saya meletakkan telepon, tiba tiba suara itu bertanya :"Maaf,apakah Anda bernama Paul ?"

"Ya"

"Saly meninggalkan sebuah pesan buat Anda. Dia menulisnya di atas sepotong kertas, sebentar ya….."

Ia kemudian membacakan pesan Saly :"Bilang pada Paul, bahwa IA SEKARANG MENYANYI DI DUNIA LAIN… Paul akan mengerti kata kata ini…."

Saya meletakkan gagang telepon. Saya tahu apa yang Saly maksudkan.

Jangan sekali sekali mengabaikan, bagaimana Anda menyentuh hidup orang lain!!
Back to top Go down
http://profiles.friendster.com/jodtcn
Johdy
Confeito Colonel
Confeito Colonel
Johdy


Number of posts : 1225
Age : 35
Location : Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia
Reputation :
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Left_bar_bleue50 / 10050 / 100Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Right_bar_bleue

Registration date : 2007-10-16

Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh   Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeWed Jul 23, 2008 5:17 pm

Wow, padahal cuma melakukan hal yang sederhana tapi hal tersebut bisa sangat berarti bagi orang lain. Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 731469
Back to top Go down
http://profiles.friendster.com/jodtcn
Johdy
Confeito Colonel
Confeito Colonel
Johdy


Number of posts : 1225
Age : 35
Location : Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia
Reputation :
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Left_bar_bleue50 / 10050 / 100Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Right_bar_bleue

Registration date : 2007-10-16

Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh   Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeWed Jul 23, 2008 5:28 pm

JANGAN BENCI AKU, MAMA

Dua puluh tahun yang lalu saya melahirkan seorang anak laki-laki, wajahnya lumayan tampan namun terlihat agak bodoh. Sam, suamiku, memberinya nama Eric. Semakin lama semakin nampak jelas bahwa anak ini memang agak terbelakang. Saya berniat memberikannya kepada orang lain saja untuk dijadikan budak atau pelayan. Namun Sam mencegah niat buruk itu. Akhirnya terpaksa saya membesarkannya juga. Di tahun kedua setelah Eric dilahirkan saya pun melahirkan kembali seorang anak perempuan yang cantik mungil. Saya menamainya Angelica. Saya sangat menyayangi Angelica, demikian juga Sam. Seringkali kami mengajaknya pergi ke taman hiburan dan membelikannya pakaian anak-anak yang indah-indah. Namun tidak demikian halnya dengan Eric. Ia hanya memiliki beberapa stel pakaian butut. Sam berniat membelikannya, namun saya selalu melarangnya dengan dalih penghematan uang keluarga. Sam selalu menuruti perkataan saya.

Saat usia Angelica 2 tahun Sam meninggal dunia. Eric sudah berumur 4 tahun kala itu. Keluarga kami menjadi semakin miskin dengan hutang yang semakin menumpuk. Akhirnya saya mengambil tindakan yang akan membuat saya menyesal seumur hidup. Saya pergi meninggalkan kampung kelahiran saya beserta Angelica. Eric yang sedang tertidur lelap saya tinggalkan begitu saja. Kemudian saya tinggal di sebuah gubuk setelah rumah kami laku terjual untuk membayar hutang. Setahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun.. telah berlalu sejak kejadian itu.

Saya telah menikah kembali dengan Brad, seorang pria dewasa. Usia Pernikahan kami telah menginjak tahun kelima. Berkat Brad, sifat-sifat buruk saya yang semula pemarah, egois, dan tinggi hati, berubah sedikit demi sedikit menjadi lebih sabar dan penyayang. Angelica telah berumur 12 tahun dan kami menyekolahkan dia di asrama putri sekolah perawatan. Tidak ada lagi yang ingat tentang Eric dan tidak ada lagi yang mengingatnya.

Sampai suatu malam. Malam di mana saya bermimpi tentang seorang anak. Wajahnya agak tampan namun tampak pucat sekali. Ia melihat ke arah saya. Sambil tersenyum ia berkata, "Tante, Tante kenal mama saya? Saya lindu cekali pada Mommy!" Setelah berkata demikian ia mulai beranjak pergi, namun saya menahannya, "Tunggu..., sepertinya saya mengenalmu.

Siapa namamu anak manis?"
"Nama saya Eric, Tante."
"Eric? Eric... Ya Tuhan! Kau benar-benar Eric?"
Saya langsung tersentak dan bangun. Rasa bersalah, sesal dan berbagai perasaan aneh lainnya menerpa diri saya saat itu juga. Tiba-tiba terlintas kembali kisah ironis yang terjadi dulu seperti sebuah film yang diputar dikepala saya. Baru sekarang saya menyadari betapa jahatnya perbuatan saya dulu.Rasanya seperti mau mati saja saat itu. Ya, saya harus mati..., mati..., mati... Ketika tinggal seinchi jarak pisau yang akan saya goreskan ke pergelangan tangan, tiba-tiba bayangan Eric melintas kembali di pikiran saya. Ya Eric, Mommy akan menjemputmu Eric...
Sore itu saya memarkir mobil biru saya di samping sebuah gubuk, dan Brad dengan pandangan heran menatap saya dari samping.
"Mary, apa yang sebenarnya terjadi?"
"Oh, Brad, kau pasti akan membenciku setelah saya menceritakan hal yang telah saya lakukan dulu." tapi aku menceritakannya juga dengan terisak-isak. ..
Ternyata Tuhan sungguh baik kepada saya. Ia telah memberikan suami yang begitu baik dan penuh pengertian. Setelah tangissaya reda, saya keluar dari mobil diikuti oleh Brad dari belakang. Mata saya menatap lekat pada gubuk yang terbentang dua meter dari hadapan saya. Saya mulai teringat betapa gubuk itu pernah saya tinggali beberapa bulan lamanya dan Eric.. Eric... Saya meninggalkan Eric di sana 10 tahun yang lalu. Dengan perasaan sedih saya berlari menghampiri gubuk tersebut dan membuka pintu yang terbuat dari bambu itu. Gelap sekali... Tidak terlihat sesuatu apa pun! Perlahan mata saya mulai terbiasa dengan kegelapan dalam ruangan kecil itu. Namun saya tidak menemukan siapapun juga di dalamnya. Hanya ada sepotong kain butut tergeletak di lantai tanah.
Saya mengambil seraya mengamatinya dengan seksama... Mata mulai berkaca-kaca, saya mengenali potongan kain tersebut sebagai bekas baju butut yang dulu dikenakan Eric sehari-harinya. .. Beberapa saat kemudian, dengan perasaan yang sulit dilukiskan, saya pun keluar dari ruangan itu... Air mata saya mengalir
dengan deras. Saat itu saya hanya diam saja. Sesaat kemudian saya dan Brad mulai menaiki mobil untuk meninggalkan tempat tersebut. Namun, saya melihat seseorang di belakang mobil kami. Saya sempat kaget sebab suasana saat itu gelap sekali. Kemudian terlihatlah wajah orang itu yang demikian kotor. Ternyata ia seorang wanita tua. Kembali saya tersentak kaget manakala ia tiba-tiba menegur saya dengan suaranya yang parau.

"Heii...! Siapa kamu?! Mau apa kau kemari?!"
Dengan memberanikan diri, saya pun bertanya, "Ibu, apa ibu kenal dengan seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sini?" Ia menjawab, "Kalau kamu ibunya, kamu sungguh perempuan terkutuk! Tahukah kamu, 10 tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya di sini, Eric terus menunggu ibunya dan memanggil, 'Mommy..., mommy!' Karena tidak tega, saya terkadang memberinya makan dan mengajaknya tinggal Bersama saya. Walaupun saya orang miskin dan hanya bekerja sebagai pemulung sampah, namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu! Tiga bulan yang lalu Eric meninggalkan secarik kertas ini. Ia belajar menulis setiap hari selama bertahun-tahun hanya untuk menulis ini untukmu..."

Saya pun membaca tulisan di kertas itu...
"Mommy, mengapa Mommy tidak pernah kembali lagi...?
Mommy marah sama Eric, ya? Mom, biarlah Eric yang pergi saja, tapi Mommy harus berjanji kalau Mommy tidak akan marah lagi sama Eric. Bye, Mom..." Saya menjerit histeris membaca surat itu.
"Bu, tolong katakan... katakan di mana ia sekarang? Saya berjanji akan meyayanginya sekarang! Saya tidak akan meninggalkannya lagi, Bu! Tolong katakan..!!"
Brad memeluk tubuh saya yang bergetar keras.
"Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Eric telah meninggal dunia. Ia meninggal di belakang gubuk ini. Tubuhnya sangat kurus, ia sangat lemah. Hanya demi menunggumu ia rela bertahan di belakang gubuk ini tanpa ia berani masuk ke dalamnya. Ia takut apabila Mommy-nya datang, Mommy-nya akan pergi lagi bila melihatnya ada di dalam sana ... Ia hanya berharap dapat melihat Mommy-nya dari belakang gubuk ini... Meskipun hujan deras, dengan kondisinya yang lemah ia terus bersikeras menunggu Nyonya di sana .
Nyonya,dosa anda tidak terampuni!"
Saya kemudian pingsan dan tidak ingat apa-apa lagi. (kisah nyata di irlandia utara)
Back to top Go down
http://profiles.friendster.com/jodtcn
Johdy
Confeito Colonel
Confeito Colonel
Johdy


Number of posts : 1225
Age : 35
Location : Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia
Reputation :
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Left_bar_bleue50 / 10050 / 100Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Right_bar_bleue

Registration date : 2007-10-16

Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh   Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeWed Jul 23, 2008 5:33 pm

Begitu sempurnanya sang istri

Seorang pria dan kekasihnya menikah
dan acaranya pernikahannya sungguh megah.
Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan
dan menikmati hari yang berbahagia tersebut.
Suatu acara yang luar biasa mengesankan.

Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya
dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gagah.
Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan
bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.

Beberapa bulan kemudian,
sang istri berkata kepada suaminya,
"Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah
tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan,"
katanya sambil menyodorkan majalah tersebut.
"Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita.

Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut
dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia"
Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya
yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya
mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikkan mereka bersama.

Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar
dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing.
Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya.
"Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri.
Ia lalu mengeluarkan daftarnya.
Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman.

Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya,
ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir.
"Maaf, apakah aku harus berhenti?" tanyanya.
"Oh tidak, lanjutkan" jawab suaminya.

Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar,
lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja
dan berkata dengan bahagia
"Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu".

Dengan suara perlahan suaminya berkata
"Aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku.
Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna,
dan aku tidak ingin merubahmu.
Engkau adalah dirimu sendiri.
Engkau cantik dan baik bagiku.
Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang"

Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta
serta isi hati suaminya.
Bahwa suaminya menerimanya apa adanya,
Ia menunduk dan menangis.





Pesan moral :

Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, depressi, dan sakit hati.
Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut.
Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan.
Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk,
mengecewakan dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal
yang indah di sekeliling kita?
Kita akan menjadi orang yang berbahagia
jika kita mampu melihat dan bersyukur untuk hal-hal yang baik
dan mencoba melupakan yang buruk.

Cinta tak pernah memandang kekurangan
orang yang kita sayangi dan kita cintai.

Cinta hanya akan membawa kebahagian
dan saling berbagi untuk memahami kekurangan masing-masing.
mencintai dengan apa adanya.

Cinta tak pernah menyakiti,
yang sebenarnya adalah menambah kedewasaan
dan cara berpikir kita untuk memandang hidup,
sebagai kasih karunia Tuhan yang terbaik.
Cintailah semua makhluk dengan harapan semua berbahagia
Back to top Go down
http://profiles.friendster.com/jodtcn
Johdy
Confeito Colonel
Confeito Colonel
Johdy


Number of posts : 1225
Age : 35
Location : Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia
Reputation :
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Left_bar_bleue50 / 10050 / 100Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Right_bar_bleue

Registration date : 2007-10-16

Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh   Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeWed Jul 23, 2008 5:36 pm

Menabur dan menuai

Pada suatu hari seorang pemuda sedang berjalan di tengah hutan, tiba-tiba ia mendengar jeritan minta tolong. Ternyata ia melihat seorang pemuda sebaya dengan dia sedang bergumul dengan lumpur yang mengambang. Semakin bergerak malah semakin dalam ia terperosok. Pemuda yang pertama tadi hendak sekuat tenaga memberikan pertolongannya. Dengan susah payah pemuda yang terperosok itu dapat diselamatkan. Pemuda yang pertama tadi memapah pemuda yang terperosok itu pulang ke rumahnya.

Ternyata si pemuda kedua ini anak orang kaya. Rumahnya sangat bagus, besar dan mewah luar biasa. Ayah pemuda ini sangat berterimakasih atas pertolongan yang diberikan kepada anaknya dan hendak memberikan uang, tetapi pemuda pertama tadi menolak pemberian tersebut. Ia berkata bahwa sudah selayaknya sesama manusia menolong orang lain yang sedang dalam kesusahan. Sejak kejadian ini mereka menjalin persahabatan.

Si pemuda pertama adalah seorang miskin sedangkan pemuda kedua adalah anak seorang bangsawan kaya raya. Si pemuda miskin mempunyai cita-cita menjadi seorang dokter, namun ia tidak memiliki biaya untuk kuliah. Kemudian ada seorang yang murah hati yang mau memberikan beasiswa untuknya sampai akhirnya meraih gelar dokter. Orang ini tak lain adalah ayah pemuda yang ditolongnya tadi.

Tahukan anda nama pemuda miskin yang akhirnya menjadi dokter ini? Namanya Alexander Flemming, yang kemudian menemukan obat penisilin. Si pemuda bangsawan masuk dinas militer dan dalam suatu tugas ke medan perang ia terluka parah sehingga menyebabkan demam yang sangat tinggi karena infeksi. Pada waktu itu belum ada obat untuk infeksi semacam itu. Para dokter mendengar tentang penisilin penemuan dr.Flemming dan mereka menyuntik dengan penisilin yang merupakan penemuan baru itu. Apa yang terjadi kemudian? Berangsur-angsur demam akibat infeksi itu reda dan si pemuda itu akhirnya sembuh!

Tahukan anda siapa nama pemuda pemuda itu? Namanya adalah Winston Churcill, Perdana Menteri Inggris yang termasyhur itu. Dalam kisah ini kita dapat melihat hukum menabur dan menuai. Flemming menabur kebaikan dan ia menuai kebaikan pula. Cita-citanya terkabul untuk menjadi dokter. Flemming menemukan penisilin yang akhirnya menolong jiwa Churcill. Tidak sia-sia bukan beasiswa yang diberikan ayah Churcill?
Back to top Go down
http://profiles.friendster.com/jodtcn
Johdy
Confeito Colonel
Confeito Colonel
Johdy


Number of posts : 1225
Age : 35
Location : Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia
Reputation :
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Left_bar_bleue50 / 10050 / 100Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Right_bar_bleue

Registration date : 2007-10-16

Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh   Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeWed Jul 23, 2008 5:39 pm

Pohon Apel dan Anak lelaki

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula, pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.

Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. "Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pinta pohon apel itu. "Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi." jawab anak lelaki itu. "Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya." Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punya uang... tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu. " Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada dipohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang. "Ayo bermain-main denganku lagi." kata pohon apel. "Aku tak punya waktu," jawab anak lelaki itu. "Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?" "Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu." kata pohon apel.

Kemudian, anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih. Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya. "Ayo bermain-main lagi denganku." Kata pohon apel. "Aku sedih," kata anak lelaki itu. "Aku sudah tua dan ingin hidup tenang.Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?"

"Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah ." Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. "Maaf, anakku," kata pohon apel itu. "Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu." "Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu." Jawab anak lelaki itu. "Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat." kata pohon apel. "Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu." jawab anak lelaki itu. "Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu.Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini." kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.

"Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang." kata anak lelaki. "Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu. " "Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang." Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

Ini adalah cerita tentang kita semua. Pohon apel itu adalah orang tua kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Kamu mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi kadang begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.
Back to top Go down
http://profiles.friendster.com/jodtcn
Johdy
Confeito Colonel
Confeito Colonel
Johdy


Number of posts : 1225
Age : 35
Location : Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia
Reputation :
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Left_bar_bleue50 / 10050 / 100Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Right_bar_bleue

Registration date : 2007-10-16

Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh   Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeWed Jul 23, 2008 5:44 pm

Orang Tua yang kesepian

Suatu hari seorang teman saya pergi ke rumah orang jompo atau lebih terkenal dengan sebutan panti werdha bersama dengan teman-temannya. Kebiasaan ini mereka lakukan untuk lebih banyak mengenal bahwa akan lebih membahagiakan kalau kita bisa berbagi pada orang-orang yang kesepian dalam hidupnya.

Ketika teman saya sedang berbicara dengan beberapa ibu-ibu tua, tiba-tiba mata teman saya tertumpu pada seorang opa tuayang duduk menyendiri sambil menatap kedepan dengan tatapan kosong. Lalu sang teman mencoba mendekati opa itu dan mencoba mengajaknya berbicara. Perlahan tapi pasti sang opa akhirnya mau mengobrol dengannya sampai akhirnya si opa menceritakan kisah hidupnya.

Si opa memulai cerita tentang hidupnya sambil menghela napas panjang.

Sejak masa muda saya menghabiskan waktu saya untuk terus mencari usaha yang baik untuk keluarga saya, khususnya untuk anak-anak yang sangat saya cintai. Sampai akhirnya saya mencapai puncaknya dimana kami bisa tinggal di rumah yang sangat besar dengan segala fasilitas yang sangat bagus. Demikian pula dengan anak-anak saya, mereka semua berhasil sekolah sampai keluar negeri dengan biaya yang tidak pernah saya batasi. Akhirnya mereka semua berhasil dalam sekolah juga dalam usahanya dan juga dalam berkeluarga.

Tibalah dimana kami sebagai orangtua merasa sudah saatnya pensiun dan menuai hasil panen kami. Tiba-tiba istri tercinta saya yang selalu setia menemani saya dari sejak saya memulai kehidupan ini meninggal dunia karena sakit yang sangat mendadak. Lalu sejak kematian istri saya tinggallah saya hanya dengan para pembantu kami karena anak-anak kami semua tidak ada yg mau menemani saya karena mereka sudah mempunyai rumah yang juga besar.

Hidup saya rasanya hilang, tiada lagi orang yang mau menemani saya setiap saat saya memerlukannya. Tidak sebulan sekali anak-anak mau menjenguk saya ataupun memberi kabar melalui telepon. Lalu tiba-tiba anak sulung saya datang dan mengatakan kalau dia akan menjual rumah karena selain tidak effisien juga toh saya dapat ikut tinggal dengannya. Dengan hati yang berbunga saya menyetujuinya karena toh saya juga tidak memerlukan rumah besar lagi tapi tanpa ada orang-orang yang saya kasihi di dalamnya.

Setelah itu saya ikut dengan anak saya yang sulung. Tapi apa yang saya dapatkan? Setiap hari mereka sibuk sendiri-sendiri dan kalaupun mereka ada di rumah tak pernah sekalipun mereka mau menyapa saya. Semua keperluan saya pembantu yang memberi. Untunglah saya selalu hidup teratur dari muda maka meskipun sudah tua saya tidak pernah sakit-sakitan. Lalu saya tinggal di rumah anak saya yang lain. Saya berharap kalau saya akan mendapatkan sukacita idalamnya, tapi rupanya tidak. Yang lebih menyakitkan semua alat-alat untuk saya pakai mereka ganti, mereka menyediakan semua peralatan dari kayu dengan alasan untuk keselamatan saya tapi sebetulnya mereka sayang dan takut kalau saya memecahkan alat-alat mereka yang mahal-mahal itu.

Setiap hari saya makan dan minum dari alat-alat kayu atau plastik yang sama dengan yang mereka sediakan untuk para pembantu dan anjing mereka. Setiap hari saya makan dan minum sambil mengucurkan airmata dan bertanya di manakah hati nurani mereka?

Akhirnya saya tinggal dengan anak saya yang terkecil, anak yang dulu sangat saya kasihi melebihi yang lain karena dia dulu adalah seorang anak yang sangat memberikan kesukacitaan pada kami semua. Tapi apa yang saya dapatkan? Setelah beberapa lama saya tinggal disana akhirnya anak saya dan istrinya mendatangi saya lalu mengatakan bahwa mereka akan mengirim saya untuk tinggal di panti jompo dengan alasan supaya saya punya teman untuk berkumpul dan juga mereka berjanji akan selalu mengunjungi saya.

Sekarang sudah 2 tahun saya disini tapi tidak sekalipun dari mereka yang datang untuk mengunjungi saya apalagi membawakan makanan kesukaan saya. Hilanglah semua harapan saya tentang anak-anak yang saya besarkan dengan segala kasih sayang dan kucuran keringat. Saya bertanya-tanya mengapa kehidupan hari tua saya demikian menyedihkan padahal saya bukanlah orangtua yang menyusahkan, semua harta saya mereka ambil. Saya hanya minta sedikit perhatian dari mereka tapi mereka sibuk dengan diri sendiri. Kadang saya menyesali diri mengapa saya bisa mendapatkan anak-anak yang demikian buruk. Masih untung disini saya punya teman-teman dan juga kunjungan dari sahabat-sahabat yang mengasihi saya tapi tetap saya merindukan anak-anak saya.

Sejak itu teman saya selalu menyempatkan diri untuk datang kesana dan berbicara dengan sang opa. Lambat laun tapi pasti kesepian di mata sang opa berganti dengan keceriaan apalagi kalau sekali-sekali teman saya membawa serta anak-anaknya untuk berkunjung.
Back to top Go down
http://profiles.friendster.com/jodtcn
Johdy
Confeito Colonel
Confeito Colonel
Johdy


Number of posts : 1225
Age : 35
Location : Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia
Reputation :
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Left_bar_bleue50 / 10050 / 100Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Right_bar_bleue

Registration date : 2007-10-16

Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh   Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeWed Jul 23, 2008 5:51 pm

Maafkan aku, Kawan

Dua orang sahabat karib sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar, dan salah seorang menampar temannya. Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir : HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENAMPAR PIPIKU.

Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang namun nyaris tenggelam, dan berhasil diselamatkan oleh sahabatnya.

Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu: HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENYELAMATKAN NYAWAKU.
Orang yang menolong dan menampar sahabatnya, bertanya, "Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu?" Temannya sambil tersenyum menjawab, "Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila sesuatu yang luar biasaterjadi, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar tidak bisa hilang tertiup angin."

--

Cerita di atas, bagaimanapun tentu saja lebih mudah dibaca dibanding diterapkan. Begitu mudahnya kita memutuskan sebuah pertemanan 'hanya' karena sakit hati atas sebuah perbuatan atau perkataan yang menurut kita keterlaluan hingga menyakiti hati kita. Sebuah sakit hati lebih perkasa untuk merusak dibanding begitu banyak kebaikan untuk menjaga. Mungkin ini memang bagian dari sifat buruk diri kita.

Karena itu, seseorang pernah memberitahu saya apa yang harus saya lakukan ketika saya sakit hati. Beliau mengatakan ketika sakit hati yang paling penting adalah melihat apakah memang orang yang menyakiti hati kita itu tidak kita sakiti terlebih dahulu. Bukankah sudah menjadi kewajaran sifat orang untuk membalas dendam? Maka sungguh sangat bisa jadi kita telah melukai hatinya terlebih dahulu dan dia menginginkan sakit yang sama seperti yang dia rasakan. Bisa jadi juga sakit hati kita karena kesalahan kita sendiri yang salah dalam menafsirkan perkataan atau perbuatan teman kita. Bisa jadi kita tersinggung oleh perkataan sahabat kita yang dimaksudkannya sebagai gurauan.
Back to top Go down
http://profiles.friendster.com/jodtcn
Johdy
Confeito Colonel
Confeito Colonel
Johdy


Number of posts : 1225
Age : 35
Location : Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia
Reputation :
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Left_bar_bleue50 / 10050 / 100Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Right_bar_bleue

Registration date : 2007-10-16

Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh   Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeWed Jul 23, 2008 6:55 pm

Boneka ini untuk adikku

Hari terakhir sebelum Natal, aku terburu-buru ke supermarket untuk membeli hadiah2 yang semula tidak direncanakan untuk dibeli. Ketika melihat orang banyak, aku mulai mengeluh: "Ini akan makan waktu selamanya, sedang masih banyak tempat yang harus kutuju" "Natal benar2 semakin menjengkelkan dari tahun ke tahun. Kuharap aku bisa berbaring, tidur, dan hanya terjaga setelahnya" Walau demikian, aku tetap berjalan menuju bagian mainan, dan di sana aku mulai mengutuki harga-harga, berpikir apakah sesudahnya semua anak akan sungguh-sungguh bermain dengan mainan yang mahal.

Saat sedang mencari-cari, aku melihat seorang anak laki2 berusia sekitar 5 tahun, memeluk sebuah boneka. Ia terus membelai rambut boneka itu dan terlihat sangat sedih. Aku bertanya-tanya untuk siapa boneka itu. Anak itu mendekati seorang perempuan tua di dekatnya: 'Nenek, apakah engkau yakin aku tidak punya cukup uang?' Perempuan tua itu menjawab: 'Kau tahu bahwa kau tidak punya cukup uang untuk membeli boneka ini, sayang.' Kemudian Perempuan itu meminta anak itu menunggu di sana sekitar 5 menit sementara ia berkeliling ke tempat lain. Perempuan itu pergi dengan cepat. Anak laki2 itu masih menggenggam boneka itu di tangannya.

Akhirnya, aku mendekati anak itu dan bertanya kepada siapa dia ingin memberikan boneka itu.'Ini adalah boneka yang paling disayangi adik perempuanku dan dia sangat menginginkannya pada Natal ini. Ia yakin Santa Claus akan membawa boneka ini untuknya' Aku menjawab mungkin Santa Claus akan membawa boneka untuk adiknya, dan supaya ia jangan khawatir. Tapi anak laki2 itu menjawab dengan sedih 'Tidak, Santa Claus tidak dapat membawa boneka ini ke tempat dimana adikku berada saat ini. Aku harus memberikan boneka ini kepada mama sehingga mama dapat memberikan kepadanya ketika mama sampai di sana.' Mata anak laki2 itu begitu sedih ketika mengatakan ini 'Adikku sudah pergi kepada Tuhan. Papa berkata bahwa mama juga segera pergi menghadap Tuhan, maka kukira mama dapat membawa boneka ini untuk diberikan kepada adikku.' Jantungku seakan terhenti.

Anak laki2 itu memandangku dan berkata: 'Aku minta papa untuk memberitahu mama agar tidak pergi dulu. Aku meminta papa untuk menunggu hingga aku pulang dari supermarket.' Kemudian ia menunjukkan fotonya yang sedang tertawa. Kamudian ia berkata: 'Aku juga ingin mama membawa foto ini supaya tidak lupa padaku. Aku cinta mama dan kuharap ia tidak meninggalkan aku tapi papa berkata mama harus pergi bersama adikku.' Kemudian ia memandang dengan sedih ke boneka itu dengan diam.

Aku meraih dompetku dengan cepat dan mengambil beberapa catatan dan berkata kepada anak itu. 'Bagaimana jika kita periksa lagi, kalau2 uangmu cukup?' 'Ok' katanya. 'Kuharap punyaku cukup.' Kutambahkan uangku pada uangnya tanpa setahunya dan kami mulai menghitung. Ternyata cukup untuk boneka itu, dan malah sisa. Anak itu berseru: 'Terima Kasih Tuhan karena memberiku cukup uang' Kemudian ia memandangku dan menambahkan: 'Kemarin sebelum tidur aku memohon kepada Tuhan untuk memastikan bahwa aku memiliki cukup uang untuk membeli boneka ini sehingga mama bisa memberikannya kepada adikku. DIA mendengarkan aku. Aku juga ingin uangku cukup untuk membeli mawar putih buat mama, tapi aku tidak berani memohon terlalu banyak kepada Tuhan. Tapi DIA memberiku cukup untuk membeli boneka dan mawar putih.' 'Kau tahu, mamaku suka mawar putih'

Beberapa menit kemudian, neneknya kembali dan aku berlalu dengan keretaku. Kuselesaikan belanjaku dengan suasana hati yang sepenuhnya berbeda dari saat memulainya. Aku tidak dapat menghapus anak itu dari pikiranku. Kemudian aku ingat artikel di koran lokal 2 hari yang lalu,

yang menyatakan seorang pria mengendarai truk dalam kondisi mabuk dan menghantam sebuah mobil yang berisi seorang wanita muda dan seorang gadis kecil. Gadis kecil itu meninggal seketika, dan ibunya dalam kondisi kritis. Keluarganya harus memutuskan apakah harus mencabut alat penunjang kehidupan, karena wanita itu tidak akan mampu keluar dari kondisi koma. Apakah mereka keluarga dari anak laki2 ini?

2 hari setelah pertemuan dengan anak kecil itu, kubaca di Koran bahwa wanita muda itu meninggal dunia. Aku tak dapat menghentikan diriku dan pergi membeli seikat mawar putih dan kemudian pergi ke rumah duka tempat jenasah dari wanita muda itu diperlihatkan kepada orang2 untuk memberikan penghormatan terakhir sebelum penguburan. Wanita itu di sana, dalam peti matinya, menggenggam setangkai mawar putih yang cantik dengan foto anak laki2 dan boneka itu ditempatkan di atas dadanya. Kutinggalkan tempat itu dengan menangis, merasa hidupku telah berubah selamanya. Cinta yang dimiliki anak laki2 itu kepada ibu dan adiknya, sampai saat ini masih sulit untuk dibayangkan. Dalam sekejap mata, seorang pria mabuk mengambil semuanya dari anak itu.
Back to top Go down
http://profiles.friendster.com/jodtcn
Johdy
Confeito Colonel
Confeito Colonel
Johdy


Number of posts : 1225
Age : 35
Location : Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia
Reputation :
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Left_bar_bleue50 / 10050 / 100Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Right_bar_bleue

Registration date : 2007-10-16

Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh   Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitimeWed Jul 23, 2008 7:06 pm

Colombus dan telur

Ini sebuah cerita kecil di balik kesuksesan Columbus yang menemukan Benua Amerika. Setelah penemuan yang fenomenal itu, Columbus menjadi sangat terkenal dan diagung-agungkan oleh Raja dan seluruh rakyat. Columbus pun diangkat menjadi bangsaan kehormatan kerajaan. Kepopuleran Columbus itu membuat beberapa orang menjadi iri kepadanya.

Pada suatu hari, Columbus mengadakan perjamuan makan. Dalam perjamuan makan itu. Dia menceritakan semua kisah yang dihadapi dalam pencarian Benua baru tersebut. Semua tamu undangan terpukau dan mengakui kehebatan Sang Penemu Benua Baru tersebut, namun beberapa orang yang iri dengan sinis berkata," "Apa hebatnya dia ?? Dia cuma berlayar dan kebetulan saja menemukan benua baru. Siapa saja juga bisa melakukan itu". Mendengar hal tersebut, Columbus kemudian menantang para orang yang iri tersebut. "Marilah kita bertanding untuk membuktikan siapa yang lebih baik. Barangsiapa yang bisa membuat telur-telur rebus itu berdiri di atas meja makan ini, maka ialah orang yang terbaik dan semua gelar-kekayaanku akan kuserahkan padanya"

Orang-orang yang iri tersebut menerima tantangan Columbus.

Kemudian mereka mulai berusaha untuk membuat telur-telur rebus itu berdiri di atas meja makan. Namun karena telur adalah benda yang ellips/hampir bundar, maka cukup mustahil untuk bisa berdiri di atas meja. Setiap dicoba didirikan, telur-telur itu langsung saja menggelinding jatuh. Akhirnya mereka pun menyerah.

Kini tiba giliran Columbus. Columbus memegang telur rebus itu di atas meja dengan posisi berdiri sambil dipegangi, kemudian dengan tangan yang satunya Columbus menekan ujung atas telur rebus itu ke meja sehingga ujung bawah telur menjadi remuk dan memipih (tidak lonjong lagi) sehingga telur tersebut bisa berdiri tegak di atas meja. Melihat hal tersebut, orang-orang yang iri dengan sinis berkata "Ah... kalo caranya seperti itu, kami juga bisa membuat telur rebus itu berdiri" Dengan bijak dan sambil tersenyum, Columbus berkata "KALO BEGITU, MENGAPA TIDAK KAMU MELAKUKANNYA ?"

Cerita di atas hendak memberitahukan kita bahwa KESUKSESAN DAN KEBERHASILAN BERASAL DARI SUATU TINDAKAN NYATA ATAS GAGASAN.

Columbus dan beberapa orang pada masa itu mempunyai gagasan atau teori tentang bumi yang bulat. Teori tersebut merupakan teori yang jelas-jelas bertentangan dengan kepercayaan dunia pada waktu itu yang mempercayai bahwa buki itu datar seperti piring. Ketika Columbus mengutarakan niatnya untuk melakukan ekspedisi lautnya, banyak orang, termasuk keluarganya, yang menganggapnya gila. Namun Columbus tetap teguh dan gigih pada pendiriannya. Perjuangan Columbus tidaklah ringan untuk membuktikan bahwa bumi itu bulat. Ancaman hukuman mati atas pengingkaran hukum Tuhan sampai pemberontakan anakbuah kapalnya, ia hadapi dengan tegar sehingga pada akhirnya Sejarah mencatatnya sebagai salah satu penemu benua dan pelaut andal.

Seringkali kita menemukan orang atau bahkan diri kita juga mengalaminya yaitu kita mempunyai gagasan / ide / konsep namun terlalu takut untuk mewujudkannya dalam sebuah aksi nyata, dan akhirnya ide itu hanya menjadi semu. Ketakutan atas kegagalan, penilaian miring orang lain, penderitaan dan sebagainya membuat kita terhalang untuk menemukan kesuksesan. Ketakutan ini pula yang membuat kita terkadang merasa iri akan keberhasilan orang lain. Kita sering berkata miring atas keberhasilan orang lain"Ah...dia sih cuma beruntung aja,...Aku pun bisa melakukannya" Jadi apa yang anda pilih ? GAGAL KARENA TERLALU TAKUT UNTUK GAGAL ? ATAU BERHASIL KARENA TIDAK TAKUT GAGAL ?

HANYA ANDA YANG BISA MEMILIH
Back to top Go down
http://profiles.friendster.com/jodtcn
Sponsored content





Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh   Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh - Page 2 Icon_minitime

Back to top Go down
 
Kumpulan Cerita2 yg Menyentuh
Back to top 
Page 2 of 3Go to page : Previous  1, 2, 3  Next
 Similar topics
-
» Kumpulan cerita2 seputar conpetto (KuCerSeCon)

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
Confeito Board :: Rohani Club-
Jump to: